TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Sebagai upaya mencegah penularan Virus Corona, hari bebas kendaraan atau car free day yang biasanya dilaksanakan setiap hari Minggu pagi di sepanjang jalan Ngurah Rai ditiadakan.
Hal ini berlaku sejak 22 Maret hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Kepala Dinas Perhubungan Buleleng, Gede Gunawan AP ditemui Kamis (19/3/2020) mengatakan, car free day ditiadakan atas imbauan Presiden RI. Pihaknya harus menutup sementara titik-titik berkumpul, agar penularan Virus Corona bisa dicegah.
"Kami mohon maaf pada masyarakat. Tapi kalau tetap masih ada warga yang beraktivitas, kami tidak bisa melarang. Tapi untuk kali ini kami tidak melaksanakan penjagaan, arus lalu lintasnya tetap dibuka. Berarti otomatis, bisa menghambat masyarakat untuk berolahraga, jadi mereka berolahraga di rumah saja," ucapnya.
• Sinyal Pembatalan Olimpiade Tokyo Menguat, Ada Siklus Kutukan 40 Tahun Sekali
• Ogoh-Ogoh Hilang Dicuri, STT Eka Dharma Suwitra Rampungkan Proyek “Bandung Bondowoso” Selama 3 Hari
• Terminal Mengwi Sepi, Perusahaan Otobus Hanya Siapkan Satu Kendaraan Setiap Hari
Sedangkan untuk pelayanan uji KIR, Gunawan menegaskan tetap dilaksanakan, hanya saja SOPnya lebih diperketat.
Di mana, masyarakat yang datang untuk melakukan uji KIR harus mencuci tangan terlebih dahulu di wastafel dan disemprotkan hand sanitizer yang telah disediakan oleh Dishub.
"Kendati saat ini Virus Corona sedang mewabah, jumlah masyarakat yang melakukan uji KIR tetap meningkat. Sehari rata-rata 50 hingga 60 kendaraan yang diuji," terangnya.
Terpisah, Lapas Kelas IIB Singaraja juga saat ini telah menjalani intruksi dari pemerintah pusat untuk meniadakan kunjungan, sejak Rabu (18/3/2020) hingga 31 Maret mendatang.
• Dalam Simulasi, Deontay Wilder Sukses Memukul KO Mike Tyson
• Izin Masuk WNA ke Indonesia Diperketat Mulai Hari Ini, WNI Diimbau Segera Pulang
• Kelurahan Dangin Puri Denpasar Adakan Sosialisasi Covid-19 Secara Door to Door
Keluarga dari warga binaan diberikan kesempatan untuk berkomunikasi melalui fasilitas video call yang telah disiapkan oleh Lapas.
"Saat ini kami menerapkan kunjungan online, berupa layanan video call melalui WhatsApp yang diinstal di dua komputer. Jadi keluarga yang akan berkomunikasi dengan warga binaan sebelumnya sudah mendaftarakan diri ke petugas lapas," terang Kapalas Kelas IIB Singaraja Mut Zaini.
Mengingat jumlah warga binaan di Lapas Singaraja sebanyak 283 orang, maka setiap hari, durasi untuk layanan video call per satu warga binaan hanya diberikan selama lima menit.
"Tidak ada pembatasan, semua warga binaan bisa melakukan layanan video call setiap hari di jam berapa pun. Hanya durasinya dibatasi lima menit," tutupnya. (*)