TRIBUN-BALI.COM, -- Wabah virus corona terus menyebar diberbagai negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.
Upaya bersama untuk mencegah penularan dan melawan virus corona terus dimaksimalkan oleh pemerintah seperti menerapkan social distancing.
Di balik berbagai upaya melawan corona di Indonesia ada cerita atau kisah menyentuh hati mereka yang dengan sepenuh hati menangani para pasien virus corona.
Ya, mereka yang berada digaris terdepan untuk berjuang menyembuhkan para pasien yang tengah sakit.
Seperti cerita keterbatasan jumlah alat pelindung diri ( APD) di RSUD Sekarwangi, Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, membuat tenaga medis menggunakan jas hujan plastik saat menangani pasien virus corona.
Pihak rumah sakit mengaku sudah mengajukan bantuan ke Dinas Kesehatan Sukabumi, namun belum membuahkan hasil.
• Lockdown Tidak Cukup Ketat, Angka Kematian Akibat Virus Corona di Italia Lampaui China
• Data Terkini Pasien Corona di Indonesia: Angka Terus Naik, Kematian Tertinggi di Asia Tenggara
• Demi Cegah Corona, Bendesa se-Denpasar Sepakat Pengarakan Ogoh-ogoh Tak Boleh Keluar Banjar!
Sementara itu, cerita tenaga medis di RSUD Saiful Anwar di Kota Malang, Jawa Timur, juga menggunggah hati.
Dalam perjuangannya menyembuhkan pasien corona, mereka pun memendam rasa takut akan tertular.
Berikut ini certa di balik perjuangan para tenaga medis atau paramedis, pejuang corona:
1. Sudah disumpah
Ungky Agus Setiawan (40), salah satu dokter spesialis paru di RSSA Malang, tampak menitikkan air mata saat menceritakan perjuangan para petugas medis merawat pasien yang terjangkit virus corona di RSSA Kota Malang.
Dirinya tahu, tenaga medis sangat berisiko tertular virus mematikan itu.
Tidak mudah, tapi itu yang harus dilakukan para tenaga medis.
“Iya, gimana ya kita sudah disumpah untuk…,” katanya tertegun sambil menitikkan air mata, saat menghadiri konferensi pers di RSSA Kota Malang, Rabu (18/3/2020).
2. Kerja sesuai porsi