Dengan nada emosi, Tika menyebut tanah yang diinjak Indra adalah miliknya.
Tika pun langsung menebas pangkal leher Indra.
Indra merebut sabit dan dilemparnya ke arah utara. Pelaku mengambil cangkul untuk menyerang kembali.
Saat itu ibu korban Ni Nyoman Sumartini mendekat untuk melerai.
Namun, pelaku malah memukul kepala Sumartini.
Kapolsek Petang, AKP I Dewa Made Suryatmaja membenarkan kejadian sekitar pukul 10.00 Wita tersebut.
“Mereka pergi bertiga ke sawah, yang jadi korban ibu dan anak laki-lakinya.
Setelah kejadian, anak perempuannya meminta tolong kepada warga setempat dengan teriak-teriak,” bebernya.
Saat itu warga datang dan melerai pelaku dan korban. Kedua korban dibawa ke puskesmas terdekat.
“Setelah dilarikan ke puskesmas, anaknya yang teriak ini menelpon ayahnya yang saat itu lagi berada di Petang,” kata Suryatmaja.
Wayan Adi Widanayasa pulang ke rumahnya dan mendapati banyak orang berkumpul di rumahnya.
Dia pun lapor polisi.
“Setelah dicek, ternyata istrinya terluka di kepala. Sementara anaknya di bagian pangkal leher kiri,” kata Suryatmaja.
Pelaku menyerahkan diri dan diamankan di Polsek Petang untuk proses lebih lanjut.
“Sebenarnya mereka ini keluarga. Bahkan korban dan pelaku tinggal di satu pekarangan rumah,” jelasnya.
Mengenai motif kejadian tersebut, Suryaatmaja menduga masalah warisan.
“Pelaku ini pernah kita tahan sebelumnya. Ia juga terjalin kasus dengan keluarga korban.
Hanya saja masalahnya yang dulu saya lupa. Intinya pelaku ini masih dendam,” tandasnya. (*)