Begini Sikap CEO PSM Makassar terkait Virtual Meeting Manajer Klub Liga 1, Ini 6 Poin Hasil Rapat
TRIBUN-BALI.COM, MAKASSAR - Menyikapi ketidakpastian kompetisi Liga 1 Indonesia 2020 akibat wabah pandemi Covid-19, para manajer klub Liga 1 menggelar rapat atau meeting secara virtual, Jumat (10/4/2020) lalu.
Virtual Meeting yang digelar kali kedua ini hanya diikuti 14 perwakilan manajer atau petinggi klub.
Empat klub yang tidak mengikuti virtual meeting manajer adalah PSM Makassar, Persipura Jayapura, PSS Sleman dan PS Tira Persikabo.
Terdapat enam poin yang disepakati pada virtual meting jilid II itu.
• Gelandang Persib Omid Nazari Punya Tips Jaga Kesehatan, Begini Langkah-langkahnya
• Asisten Pelatih Arema FC Usulkan Ini Jika Digelar Kompetisi Pengganti Liga 1
• Kiper Persebaya Angga Saputra Tetap Jaga Kebugaran Saat Libur Liga 1, Begini Caranya
Diantaranya yakni tetap menyepakati pembayaran gaji pemain, tim kepelatihan dan offical tim sebesar 25 persen sesuai SK PSSI.
Selain itu juga disepakati status pemain klub untuk tahun 2021 tetap sesuai dengan daftar kontrak di tahun 2020, atau tidak ada transfer antar klub Liga 1.
Hal itu diambil jika kemungkinan kompetisi tidak bisa bergulir dalam waktu dekat dan harus berlanjut hingga tahun 2021 mendatang.
Mengenai putusan-putusan tersebut CEO PSM Makassar Munafri Arifuddin, menerangkan bahwa dirinya bersepakat dengan poin-poin tersebut.
Meskipun dirinya tidak mengikuti virtual meeting itu.
"Kita serahkan ke Federasi, apa yang menjadi keputusan Federasi itulah yang dijalankan," ujar Munafri Arifuddin, Selasa (14/4/2020).
Apabila ada tuntutan dari pihak lain, terutama dari asosiasi pemain, maka akan dibicarakan terlebih dahulu.
Begitu pun dengan poin peniadaan transfer pemain, menurutnya, sangat penting memberikan jaminan kepada para pemain untuk bisa bermain di klub yang dibela untuk musim berikutnya.
Bagi Munafri kelangsungan status pemain harus dijaga, olehnya itu ia bersepakat dengan poin tersebut.
"Yang kedua menyangkut masalah pemain yang ada harus cepat diperjelas juga, dan menurut saya juga sangat wajarlah umpamanya pemain itu ada terutama para pemain-pemain lokal itu harus stay dulu di klubnya masing-masing," ujarnya.