Corona di Bali
15 Polisi Masuk Tim Reaksi Cepat Bantu Penanganan Korban Covid-19 di Tabanan
Untuk mendukung kegiatan tim tersebut, Polres Tabanan juga telah menerima bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dan telah diserahkan kepada para personel
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Sebanyak 15 personel Polres Tabanan menjadi Unit Reaksi Cepat untuk membantu proses penanganan korban Covid-19 di Kabupaten Tabanan.
Untuk mendukung kegiatan tim tersebut, Polres Tabanan juga telah menerima bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dan telah diserahkan kepada para personel, Jumat (24/4/2020).
Kapolres Tabanan, AKBP Mariochristy P.S. Siregar mengatakan kegiatan penyerahan APD Bantuan Kapolda Bali kepada Satgas Reaksi Cepat ini dilakukan untuk mendukung kegiatan yang dilakukan kepada unit reaksi cepat.
Mereka nantinya akan membantu proses penanganan korban Covid-19 termasuk juga proses penguburan jenazah korban Covid-19 yang semisalnya mendapat penolakan dari masyarakat.
• Tambah 436 Kasus Baru, Pasien Positif Corona di Indonesia Hari Ini Jadi yang Tertinggi
• Kendaraan PT Freeport Indonesia dan Pos TNI Ditembaki KKB Papua, TNI-Polri Beri Tembakan Balasan
• Donatur Kegiatan Bakti Sosial Diminta Koordinasi dengan Satpol PP Saat Bagikan Bantuan Supaya Aman
"Menyikapi situasi dan proses penanganan korban Covid-19, dapat kita lihat di pemberitaan media cetak dan media sosial bahwa di tempat tertentu ada penolakan dari elemen masyarakat dalam proses penguburan Jenazah Korban Covid 19. Sehingga untuk itu kita sikapi dengan membentuk Satgas Unit Reaksi cepat Polres Tabanan, sekaligus menjawab permasalahan tersebut," kata AKBP Mario, Jumat (24/4).
Dia menyebutkan, jumlah APD yang diterimakan dan siap kita pakai sebanyak 12 pasang lengkap. Rinciannya terdiri dari cover all, kaca google, sarung tangan, sepatu boots yang berstandar Internasional.
"Tim juga langsung melakukan simulasi singkat cara bertindak di lapangan Mapolres Tabanan," tandasnya.
Sementara itu, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tabanan, I Putu Dian Setiawan mengatakan, hingga saat ini kasus positif Covid-19 masih tetap.
Rinciannya satu orang pasien dirawat di BRSU Tabanan dan dua orang dirawat di RSPTN Universitas Udayana.
Dia menyatakan, saat ini pihaknya sudah melaksanakan rencana yakni untuk pasien yang mengalami yang tidak mengalami gejala ringan akan ditangani sepenuhnya di RS Nyitdah.
Kemudian, untuk pasien yang mengalami gejala berat akan dirawat fi BRSU Tabanan.
"Sementara sudah berjalan sesuai rencana. Kita akan arahkan semua pasien positif tanpa gejala dan gejala ringan hingga sedang ke RS Nyitdah. Kemudian, BRSU Tabanan untuk penanganan dengan gejala berat. Artinya pasien semua gejala ada sesak nafas parah sampai perlu mesin fentilator untuk bantu nafasnya," kata Dian Setiawan.
Dia melanjutkan, untuk pasien positif bisa didata saat penentuan awal atau pemeriksaan awal.
Artinya pada saat pemeriksaan awal sudah bisa dilihat jika mereka tanpa gejala atau gejala ringan tapi saat dilakukan test dikonfirmasi positif diarahkan ke Nyitdah.
"Dan jika dari awal sudah kelihatan gejalanya berat ya ke BRSU Tabanan," jelasnya.
Disinggung mengenai mengapa harus dibagi dengan kategori berbeda, Dian menyatakan alatnya sudah lengkap namun jumlahnya masih kurang banyak.
"Saat ini persiapan sudah terus dipersiapkan. 20 bed dan 30 tenaga medis sudah siap di RS Nyitdah," tandasnya.(*)