Korsel Ungkap Kim Jong Un Tak Pernah Operasi Jantung: Ia Hanya Mengelabui Publik Soal Kondisinya

Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pada Jumat 1 Mei 2020 foto tampak pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (di tengah), sedang memotong sebuah pita selama kunjungannya ke sebuah pabrik pupuk di Pyongan Selatan, Pyongyang, Korea Utara. Kim Jong Un membuat penampilan publik pertamanya sejak 20 hari absen. Dia merayakan penyelesaian pabrik pupuk baru. Media pemerintah Korea Utara mengatakan pada Sabtu, 2 Mei 2020, mengakhiri rumor global yang mengatakan dia sakit parah. Wartawan independen tidak diberi akses untuk meliput peristiwa yang digambarkan dalam gambar didistribusikan oleh pemerintah Korea Utara ini. Konten gambar ini disediakan dan tidak dapat diverifikasi secara independen. Tanda air berbahasa Korea pada gambar yang disediakan oleh sumber berbunyi: KCNA yang merupakan singkatan dari Korean Central News Agency.

Kim belum pernah terlihat dengan tanda di pergelangan tangannya sebelumnya.

Menyusul ketidakhadirannya dari peringatan tersebut, sebuah outlet berita Korea Selatan yang berspesialisasi pada Korut melaporkan Kim pulih setelah menjalani prosedur kardiovaskular.

Sejumlah laporan lain yang belum dikonfirmasi tentang kondisinya dan keberadaannya menyusul termasuk dari wakil direktur Televisi Satelit Hong Kong Shijian Xingzou yang mengklaim dia sudah mati. Pejabat di Korea Selatan dan AS skeptis.

Mantan diplomat top AS untuk Asia Timur Daniel Russel mengatakan potongan-potongan teka-teki hilangnya Kim akan membutuhkan waktu untuk berkumpul.

Kemunculannya kembali menunjukkan informasi resmi tentang kesejahteraan dan keberadaan seorang pemimpin Korea Utara yang dijaga dengan sangat ketat, dan desas-desus tentang dirinya perlu dipandang dengan skeptis, kata Russel.

Namun, rumor tersebut telah memfokuskan perhatian pada rencana suksesi Korea Utara, yang 'dalam kediktatoran monarki dan seperti pemujaan penuh dengan risiko, dan tidak adanya ahli waris orang dewasa yang ditunjuk memiliki risiko berkali-kali lipat,' kata Russel.

Sebelumnya, sebuah sumber yang akrab dengan analisis dan pelaporan intelijen AS mengatakan lembaga-lembaga AS percaya Kim tidak sakit dan tetap berkuasa.

"Kami pikir dia masih memegang kendali," kata sumber itu tanpa menyebut nama. Sumber tidak dapat segera mengkonfirmasi laporan KCNA. Departemen Luar Negeri tidak segera menanggapi permintaan komentar.(*)

Berita Terkini