Corona di Bali

Dua Warga Sudah Sembuh, Satgas Covid-19 Bangli Sebut Seluruh Warga Serokadan Otomatis Sembuh

Penulis: Muhammad Fredey Mercury
Editor: Eviera Paramita Sandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Dinas Kesehatan ketika melakukan rapid test di Bale Banjar Serokadan, Desa Abuan, Susut, Bangli, Bali, Jumat (24/4/2020).

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Jumlah warga Bangli yang sembuh dari virus corona atau Covid-19 terus mengalami penambahan.

Yang terbaru tercatat dua warga asal Banjar Serokadan, Desa Abuan, Susut, Bangli, Bali telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan kembali ke rumahnya.

Humas Satgas Penanggulangan Covid-19 Bangli, I Wayan Dirgayusa, Senin (11/5/2020) membenarkan hal tersebut.

Kendati demikian, sesuai SOP Penjemputan dua warga tersebut baru bisa dijemput pada Selasa (12/5/2020).

“Sesuai SOP, penjemputan bagi warga sembuh dilakukan pada pukul 08.00 wita hingga 10.00 wita. Karena informasi sembuhnya baru didapat sore hari, maka keduanya akan dijemput besok oleh Ambulans Dinas Kesehatan Bangli,” jelasnya.

Dirgayusa juga menyebut sembuhnya dua warga Serokadan, secara otomatis membuat seluruh warga tersebut sembuh dari virus Corona.

Meski dinyatakan sembuh, pria yang juga menjabat selaku Kadis Kominfosan Bangli itu menegaskan dua warga Serokadan itu tetap wajib menjalani masa karantina mandiri selama 14 hari ke depan.

“Total warga yang terpapar Virus Corona di Serokadan sebanyak 17 orang. 14 diantaranya merupakan transmisi local, dan tiga orang merupakan PMI,” sebutnya.

Kendati seluruh warga Serokadan dinyatakan sembuh, dua warga banjar lain di Desa Abuan masih ada yang menjalani perawatan.

Antara lain Banjar Abuan, dimana lima orang masih menjalani perawatan, dan dua orang telah dinyatakan sembuh, serta banjar Sala dengan satu orang masih menjalani perawatan dan satu orang dinyatakan sembuh.

“Secara umum dari total 70 kasus positif di Bangli, 28 orang masih menjalani perawatan dan 42 orang telah dinyatakan sembuh,” ucapnya.

Dirgayusa juga menyebut pada hari ini 29 PMI yang menjalani masa karantina terorganisir oleh Satgas Kabupaten telah kembali ke Bangli.

Begitupun dengan jumlah PMI yang menjalani masa karantina terorganisir, terdapat tambahan sebanyak delapan orang.

“Dengan demikian jumlah PMI yang masih menjalani karantina terorganisir sebanyak 71 orang,” sebutnya.

Mantan Camat Kintamani itu juga menyebut pada hari ini Satgas Kabupaten Bangli telah membagikan 118 bantuan logistic kepada warga yang menjalani masa karantina.

68 Bantuan logistic diantaranya di dropping ke Banjar Puri Bukit, Kelurahan Cempaga, 31 bantuan logsitik ke Banjar Jalanbau, Desa Sulahan, Susut, dan 19 logistik ke Desa Songan, Kintamani.

“Bantuan diserhakna oleh staf Dinas Sosial Bangli, beserta tim Tagana Bangli yang diterima langsung oleh Lurah dan Perbekel setempat. Bantuan logistic paket sembako ini berupa beras, mie instan, telor, kopi, gula, dan minyak goreng,” paparnya.

Menunggu Surat Dinas Kesehatan.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Bangli, I Wayan Karmawan saat disinggung pembagian logistic yang tidak menyasar di Banjar Pekuwon, Kelurahan Cempaga menjelaskan pembagian logistik bagi warga yang menjalani rapid test merujuk pada surat dari Dinas Kesehatan Bangli.

Karenanya pihak dia masih perlu memastikan kembali apakah sudah ada surat dari Dinas Kesehatan atau belum.

“Pada perinsipnya kami menunggu surat permohonan untuk diberikan logistic dari Dinas Kesehatan berhubungan dengan adanya isolasi mandiri. Dari surat tersebut juga disebutkan pula berapa warga yang diisolasi, sehingga kami bisa memenuhi berapa jumlah bantuan logistic untuk dikirimkan. Bisa jadi suratnya belum masuk, atau sudah masuk namun waktunya sudah habis, maka dari itu dropping logistik ditunda besok. Intinya jika surat sudah ada, pasti kami tindak lanjuti,” tegasnya.

Selain pembagian logistic di tiga tempat tersebut, Karmawan yang merupakan mantan Kalaksa BPBD Bangli ini menambahkan, pihak dia juga membagikan 72 paket sembako bagi warga di Banjar Sala, Desa Abuan, Susut, Bangli, Bali. (*)

Berita Terkini