Jumlah Kasus DBD di Tabanan Melonjak, Selama 4 Bulan Ini Telah Lampaui Kasus Sepanjang Tahun 2019

Penulis: I Made Prasetia Aryawan
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD.

Dan jika memang ada salah satu anggota keluarga yang mengalami demam tinggi secara terus menerus, harus segera diperiksakan agar mengetahui jenis penyakitnya.

Karena salah satu gejala DBD adalah panas badan naik turun secara berturut-turut.

“Selain menjaga kebersihan, masyarakat harus mengenali bagaimana gejala penyakit DBD ini. salah satunya adalah jika panas tubuh naik turun secara berturut-turut harus segera diperiksakan ke dokter atau pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan,” imbaunya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Suratmika juga mengingatkan, pada tahun 2021 depan masyarakat harus lebih waspada karena ada siklus lima tahunan.

 Pada siklus ini potensi sebaran DBD kerap meningkat jauh.

Ancaman siklus tersebut bisa dilihat dari data yang tercatat di Dinas Kesehatan Tabanan.

Diantaranya, pada tahun 2016 tercatat sebanyak 916 kasus, tahun 2017 ditemukan 316 kasus, 2018 kembali menurun menjadi 44 kasus, dan tahun 2019 tercatat meningkat kembali menjadi 172 kasus positif DBD.

"Siklus ini kemungkinan dipengaruhi oleh pola hidup nyamuk. Sehingga kami khawatirkan pada 2021 mendatang kasus akan meningkat jauh. Jadi ini harus diwaspadai sejak saat ini dengan pola hidup sehat," terangnya.

Anggaran Fogging 2020 Rp 800 Juta

Dinas Kesehatan Tabanan menyatakan lebih gencar melakukan pencegahan adanya penyakit menular dengan kegiatan penyuluhan, menggerakkan juru pemantau jentik (Jumantik), serta kegiatan di sekolah-sekolah melalui Jumantik junior.

Dan ketika ada kasus, diharapkan segera melapor agar segera dilakukan fogging oleh petugas. Untuk tahun 2020 ini anggaran fogging serta operasionalnya mencapai Rp 800 Juta.

Anggaran ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1 Miliar.

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Suratmika menyatakan, kegiatan fogging akan dilakukan jika ditemukan kasus.

Sistemnya adalah ketika ada laporan akan segera ditindaklanjuti dengan pengecekan oleh petugas ke lapangan atau tempat tinggal warga yang terserang DBD.

Kemudian, petugas akan melakukan pemantauan di radius 100 meter persegi dari pasien untuk melihat penyebabnya.

Halaman
123

Berita Terkini