PLN Kerahkan 31 Ribu Personil Amankan Listrik Jelang Lebaran

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Petugas mengecek keandalan listrik 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - PLN Pastikan pasokan listrik jelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah aman. 

Sebanyak  31 ribu personil disiagakan untuk menjaga sistem kelistrikan di seluruh Indonesia guna memastikan kondisi listrik andal.

PLN memperkirakan beban puncak kelistrikan pada libur Hari Raya Idul Fitri 1441 H., ini tidak akan mengalami perubahan signifikan.

Hal ini disebabkan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang diberlakukan di sejumlah daerah dan pelarangan mudik oleh pemerintah. 

BBPOM Denpasar Buka Unit Layanan Pengaduan Konsumen Terkait Obat dan Makanan

Tips Aman Pesan Makanan Melalui Online Ala BBPOM Denpasar

Bertahun-tahun Dikembangkan, Garam Beryodium Kusamba Klungkung Siap Dipasarkan Meski Pandemi

Secara umum, pasokan daya listrik di seluruh Indonesia dalam kondisi aman.

Khusus untuk sistem Jawa-Bali memiliki daya mampu pasok mencapai 30.228 Megawatt (MW) dengan beban puncak sebesar 16.612 MW dengan cadangan operasi sebesar 13.616 MW. 

Sementara itu, Sekretaris Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Munir Ahmad, menyampaikan secara keseluruhan daya mampu pasok nasional sebesar 44.273,21 mega watt (MW) dan beban puncak sebesar 26.649,98 MW, sehingga terdapat kapasitas cadangan daya nasional sebesar 17.623,23 MW.

Untuk menjaga keandalan sistem, PLN juga telah menetapkan masa siaga pada H-7 sampai H+7 Hari Raya Idul Fitri, mulai dari 17 Mei 2020 hingga 31 Mei 2020.

Selama masa siaga di tengah pandemi ini, menyiapkan  2.327 posko yang tersebar di unit-unit PLN seperti pembangkit, transmisi, Pengatur Beban, Transmisi, Distribusi, Pembangkit (Control Room dan Dispatcher Room).

Kemudian Call Center 123, Command Center, dan Posko Pelayanan Teknik.

Petugas PLN tetap akan bersiaga di unit kerjanya masing-masing untuk menjaga pasokan listrik tetap andal. 

Hal tersebut juga telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 di mana perusahaan pelayanan publik penyedia listrik tetap dapat beroperasi.

"Selama masa siaga ini kami juga memastikan tidak melakukan pemeliharaan jaringan, mulai dari Pembangkit, Transmisi, Gardu Induk, dan Distribusi," ungkap Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, I Made Suprateka, dalam rilis Minggu (24/5/2020).

Pada masa siaga ini, PLN juga tetap mematuhi protokol Covid-19 dengan memastikan seluruh petugas menggunakan alat pelindung diri (APD), masker, dan melengkapi petugas dengan hand sanitizer. 

Untuk memastikan kesehatan petugas, PLN memberikan asupan vitamin, dan menyediakan ruang pemeriksaan kesehatan khusus beserta tenaga medis dan peralatan pendukung untuk memonitor kondisi kesehatan pegawai yang harus bekerja menjaga pasokan listrik.

Di Bali, PLN memprediksi beban puncak hanya akan mencapai angka 796 MW. "Penurunan sekitar 17 persen dari beban puncak tertinggi sebelumnya," jelas Manager Komunikasi PLN Unit Induk Distribusi Bali, I Made Arya. Meski diprediksi mengalami penurunan, PLN Bali tetap menyiagakan seluruh personil teknik pada masa siaga Idul Fitri.(*).

Berita Terkini