Corona di Bali
Bertahun-tahun Dikembangkan, Garam Beryodium Kusamba Klungkung Siap Dipasarkan Meski Pandemi
Sudah bertahun-tahun Pemkab Klungkung berencana mengembangkan garam beryodium Kusamba
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Sudah bertahun-tahun Pemkab Klungkung berencana mengembangkan garam beryodium Kusamba, Klungkung, Bali.
Hanya saja hingga saat ini, garam yang bahan dasarnya memperdayakan petani garam lokal tersebut belum bisa dipasarkan.
"Semua izin untuk produksi garam Kusamba sudah komplit. Garam beryodium Kusamba ini akan segera di launching dalam waktu dekat meski ditengah pandemi COVID-19," ujar Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, Minggu (24/5/2020).
Garam beryodium tersebut nanti berlabel "Uyah Kusamba Gema Santi" yang diproduksi dan dipasarkan melalui Koperasi Lembaga Ekonomi Produktif Pesisir Mina Segara Dana.
• 4.337 Pengendara Diminta Putar Balik Selama Pelaksanaan PKM di Denpasar
• Cara Silaturahmi Virtua Via WhatsApp dengan 8 Orang Sekaligus
• Makam Maruti 13 di Denpasar Ditutup, Umat Muslim Ziarah Tabur Bunga di Depan Halaman Pemakaman
Semua bahan baku yang digunakan membuat garam beryodium, berasal dari petani garam lokal di pesisir Kusamba.
"Saya berharap dengan dipasarkannya garam beryodium ini, akan mampu menghidupkan kembali sekaligus melestarikan petani garam tradisional yang ada di Kabupaten Klungkung," ungkapnya.
Suwirta pun meminta pegawai koperasi untuk segera mendata petani garam yang ada di Kusamba dan Pesinggahan, termasuk memastikan harga jual yang sesuai untuk keperluan garam beryodium dipasaran.
“Apabila semua data tersebut sudah ada dan didukung dengan komitmen dari petani garam, koperasi dan pemerintah daerah maka Garam Beryodium Kusamba akan siap bersaing di pasar tradisional maupun modern,” tegas Suwirta. (*).