Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Kadek Rika Riyanti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Di tengah kisruh pandemi Covid-19 yang belum berakhir, SMK TI Global tetap mematok target 500 siswa untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2020/2021.
Hal itu dikatakan Kepala SMK TI Global Denpasar, I Gusti Made Murjana saat dimintai keterangan, Selasa (26/5/2020).
Di SMK TI Global Denpasar PPDB tahun ajaran baru telah berlangsung.
Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah pendaftar saat ini telah mencapai 325 siswa, dan yang telah melakukan registrasi ulang sebanyak 230 siswa.
“Pada tahun ini kami punya target (jumlah siswa yang diterima) normal kembali,” ujar Murjana.
• Solusi Ditengah Pandemi Covid-19, Pengelola Hotel: Industri Perhotelan Siap Sambut Era New Normal
• Bersama Kominfo, LinkAja Sediakan Pembayaran Online di 18 Pasar Tradisional di Wilayah PSBB
• Persiapan New Normal di 4 Provinsi dan 25 Kabupaten/Kota, Pasukan TNI-Polri akan Dikerahkan
Dijelaskan olehnya, target 500 siswa itu juga menyesuaikan kapasitas ruang belajar yang berjumlah 14 kelas, sehingga masing-masing terisi 36 orang.
Menurut Murjana, penggunaan teknologi informasi saat ini tengah gencar-gencarnya dan dipastikan terus berkembang.
Pihaknya menilai ini merupakan peluang yang sangat besar, dimana para orang tua akan mengarahkan anak mereka kepada sekolah kejuruan berbasis teknologi informasi, terlebih pemanfaatan teknologi makin diutamakan di tengah pandemi Covid-19.
Sehingga ia memperhitungkan untuk menargetkan 500 siswa.
Perihal durasi PPDB, ia mengatakan, apabila dijalankan sesuai dengan kalender pendidikan, maka PPDB tahun 2020 ini berakhir pada 13 Juli mendatang.
Selama waktu pendaftaran masih berjalan, imbuhnya, pihak sekolah akan tetap melayani pendaftar baik secara online maupun menuju ke sekolah.
“Karena ada saja anak-anak yang mendaftar melalui online, ada beberapa yang hadir ke sekolah,” kata dia.
Nantinya bila PPDB 2020 telah usai, dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan pandemi Covid-19, anak-anak akan menjalani Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
“Apabila pandemi Covid-19 belum kondusif maka pilihannya tetap menerapkan pembelajaran jarak jauh berbasis dalam jaringan,” tandasnya.
Pembelajaran online ini nantinya akan dikhususkan kepada anak-anak kelas X dan kelas XI yang akan menghadapi kenaikan kelas pada Juni mendatang.(*)