Saat adik kandung mendiang juga meninggal, krama setempat juga belum memiliki firasat buruk. Sebab keduanya dikenal keluarga yang setia.
“Bahkan dulu, Kak Dumun pernah luka kena taji, yang pingsan adiknya,” ujarnya.
Hanya berselang sehari kembali terjadi kematian dua krama lainnya yakni I Nyoman Kamboja pada Kamis (28) pagi dan I Ketut Sujana pada sore hari.
Namun saat itu krama juga belum memiliki kecurigaan atas situasi tersebut. Namun setelah ada krama yang masuk rumah sakit, barulah krama memiliki pikiran ada yang tidak beres.
"I Nyoman Suwandi mengeluh pusing dan mual hingga dilarikan ke rumah sakit. Menjadi pertanyaan, karena selama ini Nyoman Suwandi yang akrab disapa Dolar termasuk jarang sakit. Pak Dolar ini orangnya seger bugar, tiba-tiba mengeluh pusing,” jelasnya.
Pihaknya berharap dengan melakukan upacara guru piduka ini, kedepannya masyarakat setempat tidak mengalami masalah lagi.
"Astungkara, semoga usai melakukan upacara guru piduka masyarakat kami tidak kena musibah lagi," ujarnya. (*)