Laporan wartawan Tribun Bali, I Nyoman Mahayasa
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Warga berbodong-bondong mengangkut sampah dengan karung menuju Bank Sampah Luwu Mas di Banjar Mas, Desa Sayan pada Selasa (9/6/2020).
Sampah yang di bawa warga selanjutnya akan ditukar dengan beras.
Dua ton beras disiapkan, untuk warga yang datang membawa sampah dan pulangnya bisa membawa beras.
Beberapa pemilik restaurant dan villa di Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar membuat aksi sosial untuk menanggulangi sampah.
• Ramalan Zodiak 10 Juni 2020, Leo Jangan Stres, Virgo Jangan Abaikan Masalah Kesehatan
• Ramalan Zodiak Keuangan 9 Juni 2020, Hadiah Besar Segera Menghampiri Cancer, Bagaimana Zodiakmu?
• Running Man Episode 506, Kedatangan Girlband TWICE
Kegiatan itu dilakukan selama empat hari, mulai 6 Juni hingga 9 Juni 2020 di empat banjar yang memiliki bank sampah.
Salah satu pengusaha restaurant setempat, I Made Janur Yasa menjelaskan program itu pernah dilakukan di banjarnya sendiri di Banjar Jangkahan, Desa Batuaji, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan.
Melihat kegiatan itu menguntungkan banyak pihaknya, sehingga ia berinisiatif melakukan aksi serupa di tempat usahanya.
“Kita mulai rubah cara pemberian bantuan, sehingga membersihkan lingkungan dari sampah plastik dapat dan beras warga juga dapat,” terangnya, Minggu (7/6/2020).
Dalam kesempatan itu, Made Janur menyampaikan program tersebut dapat menggugah warga dalam memilah sampah.
Dengan demikian lingkungan menjadi bersih, dan para donatur yang ikut di dalam aksi itu juga merasa sumbangan mereka menjadi lebih berharga dan bermanfaat.
Sehingga aksi itu dapat menyadarkan masayrakat membersihkan lingkungan dengan mengumpulkan sampah yang bisa didaur ulang kemudian ditukar dengan beras.
Sementara Perbekel Desa Sayan, I Made Andika mengaku penukaran sampah plastik dengan beras itu dilakukan untuk membantu warga desa yang terdampak Covid-19.
“Warga datang bawa sampah, dan pulangnya bawa beras. Program ini juga didasari oleh filosofi Among Krisma Kerti yang berarti makna sebuah upaya menjaga keseimbangan dan kelestarian rumah sendiri,” paparnya.
Andika menambahkan penukaran itu berlangsung selama empat hari berturut-turut di empat banjar yang memiliki bank sampah.