"Kalau angkutan barang sopir dan kernetnya yang tidak membawa suket rapid test dibantu rapid ditempat dan tidak diputar balik.
Hal itu dilakukan agar tidak menghambat distribusi logistik seperti kebutuhan pokok, barang kiriman dan barang kebutuhan lainnya," katanya sembari mengatakan kalau tidak muat barang tanpa suket kita balikkan.
Disinggung mengenai rapid test yang langsung dilaksanakan untuk angkutan barang, Rai Yuda menegaskan untuk di Kabupaten Badung ada sebanyak 30 orang yang sudah di rapid test.
Pada rapid test yang dilaksanakan semua hasilnya non reaktif.
"30 orang itu sampai hari jumat kemarin. Khusus sabtu dan minggu tidak ada tujuan ke Badung," tegasnya.
Ia menjelaskan dalam pemeriksaan yang dilaksanakan dibagi menjadi 2 shif, untuk tugas shif 1 itu pukul 03.00 pagi - 07.00 pagi, shif 2 pada pukul 07.00 - 13.00 Wita.
Dengan diperpanjang waktu pemeriksaan pihaknya di Badung tetap akan ikut melakukan penyekatan arus balik tersebut.
"Pos Penyekatan Arus Balik Yang berkaitan dengan Pencegahan Covid-19 bersifat gabungan dan lintas sektor, kami Badung dengan instansi Lintas sektor tetap melakukan tugas pemeriksaan atas perintah pimpinan," pungkasnya. (*)