PLN Teratas di Asia Selatan dan Tenggara Dukung Transisi Menuju Ekonomi Rendah Karbon

Penulis: AA Seri Kusniarti
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas PLN saat pemeliharaan jaringan kabel listrik PLN.

Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - PLN berhasil menjadi perusahaan dengan peringkat teratas, di Asia Selatan dan Tenggara sebagai perusahaan kunci yang akan menentukan kesuksesan tranformasi sistem energi dan dekarbonisasi.

Ini berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan World Benchmarking Alliance (WBA). 

PLN terpilih menjadi satu dari 50 perusahaan kelistrikan di dunia.

Kelima puluh perusahaan tersebut, terpilih dari 450 perusahaan energi dunia yang dinilai, dan dianggap memiliki pengaruh terhadap pencapaian target Perjanjian Paris untuk memperlambat perubahan iklim.

Ini Profil Vina, Karyawati Bank BUMN Tipu Nasabah Rp 6,3 Miliar: Status Kontrak, Gaya Hidup Mewah

Kemenkes Atur Tarif Rapid Test Maksimal Rp 150 Ribu, Pemprov Bali Minta Waktu untuk Penyesuaian

5 Zodiak Sangat Berlebihan Saat Menghadapi Masalah, Sampai Dijuluki Drama Queen, Kamu Termasuk?

"Ini menjadi bukti komitmen kami, terus mendorong penggunaan energi baru terbarukan dalam penyediaan listrik di Indonesia di Indonesia," tutur Executive Vice President Corporate Communcation, Agung Murdifi, dalam siaran pers yang diterima Tribun Bali, Rabu (8/7/2020).

Pemeringkatan WBA Climate and Energy Benchmark, dilakukan menggunakan metodologi Assessing low-Carbon Transition (ACT) yang menilai kesiapan suatu organisasi dalam transisi ke ekonomi rendah karbon.

Dilihat dari aspek strategi pengelolaan perubahan iklim, model bisnis, investasi, operasi, dan pengelolaan emisi gas rumah kaca.

Metodologi ini sendiri merupakan produk dari ACT initiative yang merupakan program kerjasama dari ADEME dan CDP.

Perusahaan-perusahaan listrik dianggap memiliki peran penting, sebagai pendukung tercapainya energi rendah karbon, dimana dekarbonisasi perusahaan listrik sangat sentral mendorong transisi ke ekonomi rendah karbon.

WBA Climate and Energy Benchmark menilai bahwa perusahaan-perusahaan terpilih, dapat berkontribusi terhadap tujuan pembangungan berkelanjutan (Sustainable Development Goal/SDG) 13 dan SDG 7.

Serta memberikan insentif menyelaraskan strategi mereka, dengan tujuan pembatasan pemanasan global di bawah 2˚C sesuai dengan Perjanjian Paris.

 Dengan kapasitas pembangkit terpasang sebesar 43,85 Gigawatt (GW), PLN berkomitmen meningkatkan bauran energi baru dan terbarukan (EBT), dari 12 persen di tahun 2018 menjadi 23 persen di tahun 2025.

“PLN telah memiliki kebijakan dan strategi terkait mitigasi perubahan iklim, serta telah membentuk unit organisasi khusus untuk pengelolaan mitigasi dan adaptasi iklim,” katanya.

Hingga Mei 2020, kapasitas pembangkit EBT di Indonesia mencapai 7.963 Megawatt.

10 Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Dunia: Ibu Kota Turkmenistan Hingga Yokohama Jepang

Jalan Berlubang di Simpang Buluh Indah Gatsu Dikeluhkan Pengendara, Sering Terjadi Kecelakaan

Pariwisata saat New Normal di Bali, Begini Tahapan dan Persiapan Sejumlah Kabupaten/Kota di Bali

Halaman
12

Berita Terkini