Corona di Bali

Hari Ini Bali Resmi Mulai Terapkan New Normal, Pengunjung Pantai Maksimal 75 Orang

Penulis: Putu Supartika
Editor: Eviera Paramita Sandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana terkini Pantai Sanur, Denpasar, Bali, jelang new normal di Bali, Rabu (8/7/2020).

TRIBUN-BALi.COM, DENPASAR - Sejumlah objek wisata pantai di wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung akan dibuka pada Kamis (9/7/2020) hari ini, bertepatan dengan dimulainya penerapan tatanan kehidupan normal baru atau new normal di Pulau Bali.

Namun pengunjung pantai masih dibatasi, maksimal 75 orang tiap titik pantai.

Pemkot Denpasar sudah mengumumkan akan membuka 13 titik pantai di kawasan Sanur. Kabag Humas dan Protokol sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, mengatakan pengunjung di masing-masing titik dibatasi maksimal 75 orang.

"Contoh Pantai Bali Beach, masuk 75 orang setelah itu langsung ditutup. Nanti kalau ada yang keluar baru ditambah sesuai jumlah yang keluar," kata Dewa Rai kepada Tribun Bali, Rabu (8/7/2020).

Pembatasan kunjungan ini telah memperhatikan panjang garis pantai.

Diperkirakan panjang garis pantai di Sanur yakni 3 km. Diasumsikan pantai ini menampung 1000 hingga 1500 orang.

"Karena melihat daya tampung inilah makanya dibatasi 75 per titik, agar pengunjung bisa jaga jarak," terang Dewa Rai.

Nantinya pada setiap pintu masuk ke pantai ini akan dijaga Satgas.

Tugasnya mengatur jumlah pengunjung yang masuk. "Satgas ini juga yang akan mengatur protokol kesehatan dengan ketat," ujarnya.

Bendesa Adat Intaran, AA Alit Kencana, juga mengungkapkan akan melakukan pembatasan-pembatasan di objek wisata Pantai Intaran.

Pihaknya sudah berkomunikasi dengan Pemkot Denpasar terkait hal ini.

"Pantai di wilayah Intaran besok (hari ini, red) mulai dibuka dengan pembatasan-pembatasan jumlah pengunjung dan kegiatan," katanya saat dikonfirmasi, kemarin.

"Kita lakukan secara bertahap, olahraga, rekreasi ringan kita izinkan karena kan ruangan terbuka. Paparan virus tidak tinggi, karena wisata alam, tapi protokol harus dipatuhi," imbuhnya.

Pembatasan yang dimaksud adalah jumlah pengunjung.

Dikatakan, garis pesisir pantai wilayah Intaran membentang sepanjang kurang lebih sepanjang 6 kilometer dari Bali Beach hingga Dalem Pengembak dan 13 pintu akses masuk pantai.

"Asumsinya pembatasan adalah untuk jaga jarak, asumsi jarak 2 meter 3.000 orang bisa masuk, tapi tahap awal ini kita perbolehkan dulu 1.200 orang yang masuk di pantai wilayah Intaran ini, setiap pantai rata-rata 75 orang," paparnya.

Setiap pintu masuk bakal ditempatkan petugas checker yang memantau jumlah wisatawan.

Di samping itu akan ada pecalang dan satuan petugas (Satgas) terpadu pantai berkeliling memantau dan mengawasi adanya warga yang tidak patuh.

"Setiap ada kerumunan akan diingatkan diimbau untuk jaga jarak, karena di sinilah kuncinya. Meski pantai adalah ruang terbuka namun jaga jarak harus dipatuhi," kata dia.

Jro Bendesa tak ingin pembukaan pantai ini justru malah menimbulkan klaster baru karena ketidakpatuhan masyarakat. Sehingga disiplin menjadi kunci utama.

"Kita tidak inginkan orang berduyun-duyun terjadi klaster, pecalang dan satgas terpadu pantai akan keliling memantau untuk meyakinan protokol kesehatan dilaksnakaan dengan baik," bebernya.

Kegiatan yang menimbulkan kerumunan juga akan dibatasi, seperti bermain layang-layang.

"Layang-layang belum kami izinkan, seperti di Mertasari belum kami izinkan. Sebenarnya dari awal kan kita buka dengan pembatasan, aktivitas dan kegiatan, kami tidak menutup total," katanya.

Akan tetapi jika terjadi kasus di wilayah pantai Desa Adat Intaran pihaknya tidak segan-segan akan menutup wisata pantai.

"Kita kan wisata sambil belajar melihat, kalau ada hal yang tidak diinginkan ya opsinya menutup," tegasnya.

Masyarakat yang ke pantai diminta untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan termasuk membekali diri dengan hand sanitizer.

Termasuk para pedagang warung maupun pelayan restoran.

"Hal yang paling penting adalah penerapan protkokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak untuk mencegah transmisi penyebaran covid. Tracing kalau memang terjadi kasus. Untuk pencegahan bekali diri dengan hand sanitizer, sesering mungkin cuci tangan itu kuncinya," pungkas dia.

Selain objek wisata pantai, Pemkot Denpasar juga kembali membuka fasilitas umum yakni Lapangan Lumintang dan Puputan Badung.

Namun arena bermain anak-anak dan gym belum dibuka.

Pembatasan pengunjung dan penerapan protokol kesehatan juga dilakukan dengan ketat untuk mencegah transmisi lokal.

Caru Eka Sata

Sementara itu, sebelum kembali membuka operasional Daerah Tujuan Wisata (DTW) Pantai Pandawa pasca ditutup akibat pandemi Covid-19, Bendesa Adat Kutuh, Kabupaten Badung, bersama pengelola DTW Pantai Pandawa menggelar ritual pecaruan pada Rabu (8/7/2020).

“Hari ini (kemarin, red) kami melakukan pembersihan secara niskala dengan Caru Eka Sata. Sekaligus sebagai ucapan terima kasih dan mohon restu, agar ke depan berjalan baik. Di Gunung Payung juga sudah kita lakukan dan di segara juga sudah dilakukan,” jelas Bendesa Adat Kutuh, I Nyoman Mesir, Rabu sore.

Nyoman Mesir menyampaikan untuk DTW Pantai Pandawa akan dibuka kembali mulai hari ini pukul 07.00 Wita.

Akan ada prosesi ceremony sederhana melepas balon udara penanda dibukanya kembali Pantai Pandawa di masa new normal.

“Kita akan gratiskan atau tidak memungut biaya masuk Pantai Pandawa selama tiga hari, yaitu Kamis, Jumat, hingga Sabtu. Tiga hari gratis tidak ada dikenakan tiket termasuk juga parkir gratis. Setelahnya di hari Minggu normal dikenakan tiket masuk lagi,” jelasnya.'

Dan semua pengunjung yang akan ke Pantai Pandawa wajib mematuhi protokol kesehatan yang diberlakukan oleh pengelola DTW.

Pedagang dan petugas yang ada di kawasan Pantai Pandawa juga wajib mematuhi protokol new normal.

Ketua Tim Pembukaan DTW Pantai Pandawa, I Wayan Duarta, menyampaikan pihaknya sudah mendapatkn sertifikat sertifikasi dari tim verifikasi new normal Pemkab Badung.

“Kita sudah diverifikasi oleh tim dari Pemkab Badung dan hasilnya secara umum kita dapatkan hasil terbaik protokol kesehatan dengan DTW Uluwatu,” ungkap Duarta.

Pengelola Pantai Pandawa juga melakukan pembatasan terhadap pengunjung. Jika pengunjung di kawasan sudah melebihi kapasitas yang ditentukan sebelumnya, tidak diperbolehkan masuk sebelum pengunjung lainnya keluar dari kawasan.

“Pembatasan jumlah masuk dari parkir sudah kita batasin, biasanya kan parkirnya normal tidak ada jarak. Jika parkir itu sudah maksimal kita akan tolak di depan tidak kita perkenankan masuk,” jelasnya.

Pembatasan juga dilakukan di Pantai Kuta --ikon objek wisata pantai di Bali, yang juga mulai dibuka hari ini. Pembatasan dilakukan dengan hanya membuka empat pintu akses masuk.

Di antaranya akses pintu utama di depan Gang Popies II, di depan Beachwalk kemudian satu paling ujung utara perbatasan Pantai Legian.

“Di setiap pintu itu akan ada petugas yang mengecek suhu tubuh pengunjung dan meminta pengunjung mencuci tangan sebelum masuk serta wajib memakai masker selama berada di area pantai,” kata Bendesa Adat Kuta, Wayan Wasista, kemarin.

Hari ini, Gubernur Bali I Wayan Koster bakal melaksanakan peninjauan langsung ke sejumlah objek wisata guna memastikan penerapan protokol tatanan kehidupan era baru atau new normal berjalan dengan baik.

Peninjauan bakal dilakukan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Bali.

"Beberapa objek yang akan dituju di antaranya Bali Safari Marine Park di Gianyar, Kertagosa di Klungkung, Mall Beachwalk dan Pantai Kuta, Badung," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, dalam siaran persnya yang diterima Tribun Bali, Rabu (8/7/2020).

Sebelumnya Gubernur Koster telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 3355 Tahun 2020 tentang Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru.

Pemberlakuan tatanan kehidupan era baru tersebut dilaksanakan mengingat dampak pandemi Covid-19 sudah cukup lama dan tanpa ada kepastian kapan akan berakhir.

Karena itu, pemerintah perlu bersikap untuk menghidupkan kembali aktivitas perekonomian di Bali yang terpukul karena terhentinya sektor pariwisata.

Dan, seluruh bupati/walikota se-Bali pun sepakat menerapkan new normal mulai hari ini.

Belum Semua Buka
Meskipun penerapan new normal di Bali sudah dimulai hari ini, namun bukan berarti semua tempat pariwisata akan dibuka. Seperti halnya UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali atau Bajra Sandi di Renon, Denpasar.

Pihak pengelola masih menunggu petunjuk Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali untuk pembukaan resmi new normal salah satu ikon pariwisata Bali itu.

"Besok (hari ini, red) MPRB belum dibuka, kami masih menunggu petunjuk resmi dari Kadisbud Provinsi Bali," ujar Kepala UPTD MPRB, Putu Suka Redaya, saat dikonfirmasi Tribun Bali, Rabu (8/7/2020).

Kendati demikian, Putu Suka mengaku siap kapanpun jika sudah ada instruksi petunjuk resmi untuk pembukaan MPRB secara new normal dengan protokol kesehatan.

Ada tiga UPTD di bawah Dinas Kebudayaan Provinsi Bali yakni UPTD Taman Budaya, Museum Bali, dan Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandi). "Jadi serentak kalau buka bersamaan, kita satu pimpinan," katanya.

Di daerah lain, sejumlah objek wisata juga masih belum dibuka. Salah satunya obyek wisata air terjun Tegenungan, Sukawati, Gianyar.

Pengelola air terjun Tegenungan, Dewa Gede Oka, mengatakan pembuakaan obyek wisata air terjun Tegenungan masih dalam koordinasi karena banyak pertimbangan yang harus dilakukan. Apalagi angka terinfeksi Covid-19 di Bali jumlahnya semakin meningkat.

"Kami sudah rapatkan hal tersebut, namun kami tidak mau terburu buru. Ada banyak pertimbangan kalaupun dibuka, harus ada sertifikasi terkait protokol yang harus disiapkan," ungkapnya, kemarin.

Sejauh ini, destinasi pariwisata di Gianyar yang telah lulus verifikasi hanya Bali Safari and Marine Park.

Sementara objek wisata Monkey Forest Ubud dan Tirta Empul, memang telah disiapkan dari awal oleh pemkab sebagai pilot project pariwisata new normal.

Kepala Dispar Gianyar, Anak Agung Gede Putrawan, menyatakan sertifikat tersebut wajib dikatongi setiap pengelola, baik objek pariwisata, maupun akomodasi seperti hotel, restoran, dan sebagainya.

Kabupaten Tabanan juga masih belum menyatakan membuka kembali pariwisata di masa new normal ini.

Sebab, Tabanan masih melihat perkembangan kasus yang beberapa hari terakhir bertambah akibat transmisi lokal.

"Kalau dari kami belum. Memang besok (hari ini, red) sudah dimulainya penerapan new normal di Provinsi Bali, tetapi Tabanan masih hati-hati terlebih perkembangan kasus positif Covid-19 melalui transmisi lokal tetap bertambah," jelas Kepala Dinas Pariwisata Tabanan, I Gede Sukanada, kemarin. (sup/ian/zae/weg/mpa)

Berita Terkini