Titik di mana ekonomi secara resmi jatuh ke dalam resesi tergantung pada berbagai faktor.
Biro Riset Ekonomi Nasional (NBER) otoritas yang dipercaya menentukan tanggal mulai dan berakhirnya resesi di Amerika Serikat memiliki definisi sendiri tentang resesi.
NBER menyebut resesi sebagai penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang tersebar di seluruh sektor, yang berlangsung lebih dari beberapa bulan, biasanya terlihat dalam PDB riil, pendapatan riil, lapangan kerja, produksi industri, dan penjualan grosir-eceran.
Pendefinisian NBER dinilai fleksibel dalam menentukan apa yang dimaksud dengan resesi dan bisa digunakan untuk menganalisa berbagai potensi penyebab resesi.
Sebagai contoh, virus corona yang kemunculannya tidak pernah diprediksi ternyata berpotensi menciptakan resesi berbentuk W, di mana ekonomi turun seperempat, mulai tumbuh, lalu turun lagi di masa depan.
Penyebab resesi
Ada lebih dari satu hal yang dapat menyebabkan resesi, mulai dari goncangan ekonomi yang tiba-tiba hingga dampak dari inflasi yang tidak terkendali.
Fenomena berikut adalah beberapa pendorong utama resesi:
1. Guncangan ekonomi yang tiba-tiba
Pandemi virus corona yang mematikan ekonomi di seluruh dunia, adalah contoh yang lebih baru dari goncangan ekonomi yang tiba-tiba.
2. Utang yang berlebihan
Ketika individu atau bisnis mengambil terlalu banyak utang, biaya untuk melunasinya dapat tumbuh ke titik di mana mereka tidak dapat membayar tagihan mereka. Terjadinya gagal bayar utang dan kebangkrutan kemudian membalikkan kondisi perekonomian.
3. Gelembung aset Investasi berlebihan
Investasi di pasar saham atau real estate diibaratkan seperti gelembung yang membesar. Ketika gelembung itu meletus, terjadi penjualan dadakan yang dapat menghancurkan pasar dan menyebabkan resesi.
4. Terlalu banyak inflasi