"Yang bisa dilakukan adalah mengurangi dampak sosialnya dengan menyalurkan bantuan sosial," kata dia.
Menurutnya, pemerintah hanya bisa menahan agar kontraksi ekonomi tidak semakin dalam, hal itu dilakukan dengan memberikan stimulus bagi dunia usaha dan bansos bagi masyarakat melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Juga melalui pelonggaran PSBB (agar ekonomi kembali bergerak)," kata dia.
Apa yang Bisa Dilakukan Masyarakat?
Pelemahan ekonomi dalam negeri membuat Indonesia kini berada di ambang resesi.
Sejumlah ekonom memperkirakan ekonomi Indonesia di kuartal II dan III tahun 2020 akan terkontraksi.
Pada kuartal I-2020 realisasi pertumbuhan ekonomi mencapai 2,97 persen, melambat dari periode sama di tahun lalu yang tercatat 5,05 persen.
Ini menunjukkan ekonomi Indonesia sudah melemah sejak awal tahun.
Lalu apa yang perlu dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi jika terjadi resesi?
• Terdampak Kontraksi Besar Wabah Virus Corona, Ekonomi Singapura Jatuh ke Dalam Resesi, Ini Datanya
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menyatakan, dalam kondisi resesi, tentu masyarakat yang terdampak sangat mengharapkan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.
Namun, sekalipun bantuan diberikan, sudah pasti masyarakat tak bisa hanya bergantung pada pemerintah.
Perlu upaya sendiri untuk mempercepat pemulihan ekonominya.
"Karena bagaimana pun bantuan pemerintah terbatas sehingga masyarakat tetap perlu berusaha keluar dari dampak resesi," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (20/7/2020).
Menurut Eko, masyarakat yang terdampak finansialnya bisa melirik sektor yang pemintaannya cukup tinggi di tengah masa pandemi. Seperti sektor pangan, kesehatan, dan komunikasi.
"Beberapa sektor tersebut bisa jadi bantalan untuk keluar dari resesi," katanya.
• Ini Fakta Seputar Resesi Parah yang Melanda Singapura, Resesi Terburuk Sejak Merdeka Tahun 1965