TRIBUN-BALI.COM - Akibat perubahan iklim dan pola cuaca tak menentu, sejumlah bahan makanan ini sulit dipanen.
Hal ini mengakibatkan beberapa produk makanan terancam langka dan memiliki nilai jual tinggi.
Rata-rata produk makanan tidak bisa dikonsumsi akibat perubahan iklim.
Merangkum dari laman BrightSide.me, ada sejumlah makanan yang tidak bisa dikonsumsi akibat peburahan iklim.
Apa sajakah makanan yang terancam langka dan bernilai jual tinggi ini?
• Pelajari Masa Lalu Kelam dari Benteng Old Fort Niagara, Berikut 5 Tempat Wisata Seram di Dunia
• Cegah Penuaan hingga Perbaiki Pencernaan, 7 Manfaat Minum Air Hangat Saat Bangun Tidur
• Tips dari Pramugari agar Tetap Sehat Saat Penerbangan Jarak Jauh
1. Cokelat
Cokelat merupakan camilan yang digemari kebanyakan orang karena rasanya yang manis.
Selain itu, cokelat juga mudah diselipkan ke dalam kantong karena berukuran kecil sehingga mudah dibawa kemana saja.
Namun sekarang cokelat batang sudah terbilang langka.
Meskipun pohon kakao penghasil cokelat tidak dipengaruhi suhu tinggi, namun pohon tersebut memerlukan curah hujan dan kelembaban tinggi.
Cuaca ekstrem yang tidak disertai adanya hujan lebat bisa memperburuk kondisi pohon kakao.
Tentu pohon kakao akan menghasilkan sedikit bubuk, truffle, atau batang cokelat per tahun.
• Penasaran dengan Rasanya? Yuk Coba Resep Nasi Goreng Gila di Rumah
• Wifi, Kartu Debit hingga Tenggelamnya Kapal Titanic, Inilah 8 Prediksi Masa Lalu yang Jadi Kenyataan
• Konsumsi Gula Membuat Anak Hiperaktif? Benarkah?
2. Beras
Saat ini tanaman padi mengalami ancaman penurunan 20 hingga 40 persen.
Penurunan produksi padi ini disebabkan oleh adanya perubahan iklim yang tak mendukung kehidupannya.
Meskipun masih banyak tanaman padi yang tumbuh, perlu diwaspadai adanya konsentrasi karbondioksida yang membuat beras menjadi kurang bergizi.
3. Buah-buahan Kebun
Buah apel, ceri, dan buah persik merupakan simbol musim panas yang berlangsung.
Namun berdasarkan penelitian menganjurkan buah-buahan kebun diganti dengan sayuran yang mampu bertahan dari ancaman pemanasan global.
Berdasarkan laporan dari University of Melbourne, musim dingin bisa mempermudah kehidupan pohon apel.
Namun adanya cuaca panas yang berlebihan akan mengakibatkan kerusakan akibat terbakar sinar matahari.
Akibatnya, petani harus mengalami penurunan kualitas dan jumlah panen buah-buahan.
• Jangan Sampai Kena Hoaks, Begini Cara Mencari Tahu Asal Foto di Internet
• Apa Bedanya Sedih dengan Depresi? Berikut Ciri-cirinya
4. Gandum
Tampaknya gandum juga bisa terkena dampak negatif akibat perubahan iklim.
Menurunnya produksi gandum mengakibatkan roti manis, roti tawar, hingga berbagai produk makanan panggang menjadi makanan pengganti roti gandum.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kansas State University, produksi gandum bisa mengalami penurunan hingga 1/4 akibat pemanasan global.
5. Kacang
Rata-rata orang Amerika mengonsumsi sekitar 3 pon selai kacang per tahun.
Untuk mendapatkan produksi kacang melimpah, petani harus memberikan perawatan khusus untuk pertumbuhan tanaman kacang.
Faktanya, tidak kurang dari 5 bulan perubahan cuaca mampu mengurangi produksi kacang.
Tentu pembuatan selai kacang pun akan berkurang jika tanaman kacang tidak mampu bertahan hidup. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun Travel dengan judul "Akibat Perubahan Iklim, 5 Bahan Makanan Ini Diprediksi Tak Bisa Dikonsumsi di Masa yang Akan Datang"