TRIBUN-BALI.COM, LIVERPOOL - Adam David Lallana atau yang akrab disapa Adam Lallana resmi berpamitan dengan Liverpool dan menceritakan kisah tentang Jordan Hendersen.
Adam Lallana terlihat menahan tangis sangat mengenang kembali memori bersama kapten Liverpool itu.
Dia menceritakan waktu-waktu sulit yang dilewatinya bersama Jordan Hendersen di Liverpool.
"Saya memang belum menghabiskan perjalanan ini bersama Jordan. Saya telah bersama dia saat dia mengalami masa-masa buruknya," kata Lallana sambil menahan tangis.
Interview itu sedikit berhenti karena Lallana harus mengambil waktu untuk menenangkan diri.
Lalu dia kembali becerita bagaimana perasaan Hendersen ketika The Reds ditahan imbang Sevilla 3-3 pada November 2017.
Pertandingan di Liga Champions tersebut cukup mengejutkan, lantaran Liverpool sempat unggul 3-0 pada awalnya.
• Kapten Liverpool Jordan Henderson Jadi Pemain Terbaik Liga Inggris Musim Ini
Bagi Henderson, hasil tersebut terasa seperti kekalahan.
Dia merasa bertanggung jawab atas hasil imbang melawan Sevilla.
"Ada suatu pagi, karena kami sering mengemudi bersama, saya dan Jordan - dan kami imbang 3-3 dengan Sevilla. Rasanya seperti kekalahan dan saya ingat Jordan ... dia mengenakan kerudung (jaket) dan hanya mendengarnya berkata 'sebagai kapten yang tidak bisa terjadi, saya harus bertanggung jawab untuk itu'" ujar Lallana.
Lallana merasa hal itu adalah bagaian dari keegoisan dan rasa tanggung jawab Henderson kepada klub.
"Itu hanya melambangkan ketidakegoisannya dan seberapa besar tanggung jawab yang dia ambil untuk Liverpool Football Club di saat-saat buruk, itu bukan saat-saat yang baik," tutur Lallana.
Dia bahkan berpikir Henderson seorang yang 'gila' karena seharus hasil pertandingan menjadi tanggung jawab seluruh tim.
Selain itu, saat menghadapi Sevilla mereka bahkan tidak mengalami kekalahan hanya hasil imbang.
"Hanya untuk mendengar betapa jujurnya dia tetapi berpikir 'apakah kamu gila untuk mengambil tanggung jawab itu? Ini adalah tanggung jawab tim, kami bahkan belum kehilangan permainan,'" kata Lallana.
Pemain berkebangsaan Inggris itu juga menceritakan saat dimana mereka dibekam cedera.
• Liverpool vs Chelsea, Drama 8 Gol Iringi Langkah The Reds ke Panggung Juara dan Angkat Trofi
"Dia mengalami beberapa cedera dan dia bersama saya dan saat-saat gelap saya, cedera. Bukan hanya mengalahkan momen gelap ini," ujar Lallana.
Namun bagi Lallana, cedera adalah yang akan terus terjadi bagi pemaon sepak bola.
Hal yang harus dilakukan adalah tetap bekerja keras dan melakukan pekerjaan dengan baik.
"Itu akan menjadi pertempuran konstan bagi para pemain Liga Premier sepanjang karier sepakbola karena Anda hanya mencari jawaban - cobalah lebih keras, lakukan ini, lakukan itu. Tidak ada yang menjamin kebugaran, Anda harus tetap bekerja dan melakukan pekerjaan Anda," tutur Lallana.
Melihat perjuangan dan rasa tanggung jawab Henderson, Lallana merasa rekannya itu memang pantas menjadi kapten tim.
"Karena itulah dia layak mendapatkan ini lebih dari siapa pun. Dia pantas menjadi kapten Liverpool yang memegang empat trofi dalam satu musim lebih dari siapa pun dan tidak ada yang bisa mengambilnya darinya," kata Lallana.
Dia pun merasa bersyukur bukan hanya menjadi sebatas teman bagi Hendeson namun menjadi rekan setim.
"Menjadi bukan hanya temannya tetapi rekan setimnya, tidak ada yang membuatku lebih bahagia," ujar Lallana.
Pantas Disebut Kapten Terbaik Liverpool
Adam Lallana mengungkapkan dua alasan mengapa Jordan Henderson pantas disebut sebagai kapten terbaik Liverpool.
Liverpool baru saja meraih kesuksesan yang luar biasa hanya dalam waktu dua tahun.
Liverpool berhasil melengkapi prestasi mereka sebelumnya pada 2019.
Pada 2019, The Reds berhasil merajai Eropa dan dunia dengan menjuarai Liga Champions, Piala Super Eropa, serta Piala Dunia Antar Klub.
Kemudian, setahun berselang, Liverpool berhasil merengkuh supremasi tertinggi di kompetisi sepak bola Inggris dengan menjadi juara Premier League alias divisi utama Liga Inggris.
• Mohamed Salah Sumbang Dua Gol Saat Liverpool Tekuk Brighton 3-1
• Man City Tersungkur Vs Southampton, Liverpool Jaga Rekor, Berikut Ini Hasil Liga Inggris Pekan ke-33
Liverpool bahkan berhasil menjadi juara paling dini dalam sejarah Liga Inggris dengan kompetisi masih menyisakan 7 laga.
Anak-anak asuh Juergen Klopp tersebut juga sangat mendominasi jalannya Liga Inggris musim ini.
Kesuksesan Liverpool tersebut tak lepas dari satu sosok sentral yaitu sang kapten, Jordan Henderson.
Banyak pihak bahkan menyebut Henderson sebagai kapten terbaik sepanjang sejarah Liverpool.
Henderson juga baru saja dinobatkan sebagai Pemain Terbaik versi Asosiasi Jurnalis Sepak Bola (FWA) 2020.
• Jadwal Liga Inggris Malam Ini, Liverpool Jamu Aston Villa dan Manchester City Lawan Southampton
Pernyataan tersebut antara lain disebutkan oleh rekan satu timnya, Adam Lallana.
Dilansir BolaSport.com dari Daily Mirror, Lallana menyebutkan satu alasan mengapa mantan pemain Sunderland itu pantas disebut sebagai kapten terbaik Liverpool.
Lallana bergabung dengan Liverpool pada awal musim 2014-2015 dari Southampton.
Sementara itu, Henderson lebih dulu bergabung dari Sunderland pada awal musim 2011-2012.
Lallana menyebut ada dua alasan yang membuat Henderson pantas disebut sebagai kapten terbaik Liverpool.
• Liverpool Raih Gelar Juara Liga Inggris, Setelah Manc City Kalah di Stamford Bridge 1-2 oleh Chelsea
Peduli dengan rekan-rekan setimnya
Menurut pemain 32 tahun itu, Henderson sangat peduli dengan rekan-rekan setimnya.
Lallana sempat menangis ketika menceritakan bagaimana kisah Henderson menemani dia saat menjalani masa-masa terburuknya.
"Dia mengalami sejumlah cedera dan dia berada di samping saya melalui masa-masa terburuk, yaitu cedera. Ini bukan sekadar mengalahkan masa-masa terburuk itu," ujar Lallana.
"Itu akan menjadi sebuah pertarungan konstan untuk pemain Premier League sepanjang karier sepak bola karena Anda hanya terus mencari jawaban. Berusaha lebih keras, melakukan ini, melakukan itu."
"Tidak ada yang akan menjamin kebugaran tubuh. Anda hanya harus terus bekerja dan melakukan pekerjaan Anda," tutur Lallana melanjutkan.
• Liverpool Mungkin Menjuarai Liga Inggris Jumat Dini Hari Seusai Laga Chelsea Vs Man City
"Itulah mengapa dia pantas untuk mendapatkan ini semua dibandingkan siapa pun."
"Dia pantas menjadi kapten Liverpool yang meraih empat trofi dalam satu musim dibandingkan siapa pun dan tidak ada yang pernah bisa mengambil itu dari dia."
"Tidak ada yang lebih membuat saya bahagia selain menjadi teman sekaligus rekan setimnya," ujar Lallana menambahkan.
Karier Adam Lallana di Liverpool
Adam Lallana bersama Liverpool berakhir pada musim 2019/2020 ini.
Perjalanan enam tahun berkarier bersama dengan The Red.
Ia resmi pamit dari klub yang bermarkas di Stadion Anfield ini.
Gelandang Timnas Inggris ini yang kini berusia 32 tahun itu juga menuliskan surat perpisahan.
Adam Lallana pertama kali berseragam The Reds pada Juli 2014.
Gelandang asal Inggris itu ditebus Liverpool dari Southampton dengan banderol yang mencapai 27,9 juta poundsterling.
Adam Lallana telah mencetak 22 gol dan 22 assist dari 178 pertandingan di seluruh ajang.
Lallana juga turut membantu Liverpool merengkuh empat gelar juara, satu di antaranya adalah trofi Premier League 2019-2020.
Adam Lallana dipastikan pergi dari Liverpool karena kontrak tidak diperpanjang manajemen Liverpool. (*)
Artikel ini telah yang di BolaStylo.com dengan judul, Berpisah dengan Liverpool, Adam Lallana Nangis Cerita Soal Jordan Henderson, https://bolastylo.bolasport.com/read/172260215/berpisah-dengan-liverpool-adam-lallana-nangis-cerita-soal-jordan-henderson?page=all dan Jordan Henderson Pantas Disebut Kapten Terbaik Liverpool, Adam Lallana Ungkap 2 Alasan, https://www.bolasport.com/read/312260334/jordan-henderson-pantas-disebut-kapten-terbaik-liverpool-adam-lallana-ungkap-2-alasan?page=all