TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Meminimalisir pandemi Covid-19 yang belum kunjung mereda, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Klungkung, I Nyoman Suwirta, memutuskan untuk kembali memperpanjang masa tanggap darurat Covid-19.
Perpanjangan status masa tanggap darurat tersebut dilakukan hingga nanti pandemi Covid-19 di Klungkung dinyatakan benar-benar berakhir.
Berdasarkan data yang dipaparkan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Klungkung, hingga per 29 Juli ada sebanyak 296 kasus positif Covid-19 di Klungkung.
Jumlah pasien sembuh 245 orang, meninggal 1 orang dan sisanya masih dalam perawatan.
Selain itu, 71,19% atau 42 desa/kelurahan di Klungkung terpapar positif Covid-19.
Bahkan dari 42 desa yang terdampak, ada sepuluh desa yang kasusnya cukup tinggi, dan per minggu ini perkembangannya sangat fluktuatif.
Sementara untuk PMI, per hari ini sudah tidak ada lagi kedatangan.
"Kewajiban-kewajiban dalam masa tanggap darurat supaya diproses termasuk juga bantuan-bantuan baik BLT, bantuan pangan, apapun itu bentuknya harus clear berani dan jujur jangan ada rasa takut untuk memproses kalau kita sudah benar melaksanakannya sesuai aturan,” tegas Suwirta, jumat (31/7/2020).
Pemkab Ditutup
Sebelumnya, petugas BPBD Klungkung telah melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa ruangan di Bagian Administrasi Pembangunan Setda Klungkung, Kamis (30/7/2020).
Sudah 14 hari, 3 ruangan di Bagian Administrasi Pembangunan harus ditutup karena ada beberapa pegawainya yang positif Covid-19.
Beberapa pegawai BPBD Klungkung pun menemui Kabag Umum Setda Klungkung Made Sumiarta untuk membuka ruangan Bagian Administrasi Pembangunan Setda Klungkung.
Mereka harus kembali melakukan disinfeksi terhadap ruangan tersebut, setelah 14 hari dikosongkan dan dikunci rapat pasca adanya 4 pegawai yang terinfeksi Covid-19.
Nyoman Suwirta menjelaskan, semua pegawai di Bagian Administrasi Pembangunan sudah menjalani karantina mandiri selama 14 hari sesuai protokol kesehatan.
Mereka dipersilakan tidak ke kantor dan kerja dari rumah masing-masing.
"Memang benar ada 4 pegawai di Bagian Pembangunan yang terpapar Covid-19. Itu awalnya ada pegawai yang dari Bangli, ia terkena (tertular) di Bangli dan menularkan hingga ke rekannya di kantor," ujar Nyoman Suwirta yang juga Bupati Klungkung.
Meski demikian, ia mengatakan penanganan sudah dilakukan sesuai protokol kesehatan.
Kejadian ini juga tidak begitu mengganggu pelayanan publik.
Sementara itu Kabag Administrasi Pembangunan Setda Klungkung Made Jati Laksana menjelaskan, awalnya ada stafnya yang terkonfirmasi positif, Kamis (16/7/2020).
Keesokan harinya kantor mulai ditutup dan semua pegawai administrasi pembangunan bekerja dari rumah.
Lalu Jumat (24/7/2020) seluruh pegawai di bagian administrasi pembangunan dilakukan swab, dan hasilnya ada 3 pegawai lainnya yang positif Covid-19.
Hal ini membuat karantina mandiri kembali dilanjutkan.
"Nanti Senin (3/7/2020) pegawai bagian pembangunan yang negatif Covid-19 kembali masuk kerja seperti biasa di kantor," jelas Made Jati Laksana.
Dari empat staf bagian pembangunan yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut, seorang di antaranya sudah pulang ke rumah dan masih mmelanjutkan karantina mandiri.
Sementara 3 orang lainnya masih menjalani karantina khusus sampai hasilnya swabnya menunjukan hasil negatif.
Sementara itu, berdasarkan data yang dipaparkan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Klungkung, hingga per 29 Juli ada sebanyak 296 kasus positif Covid-19 di Klungkung.
Jumlah pasien sembuh 245 orang, meninggal 1 orang dan sisanya masih dalam perawatan.
Selain itu, 71,19% atau 42 desa/kelurahan di Klungkung terpapar positif Covid-19.
Bahkan dari 42 desa yang terdampak, ada sepuluh desa yang kasusnya cukup tinggi dan perminggu ini perkembangannya sangat fluktuatif. (*)
Sementara untuk PMI, per hari ini sudah tidak ada lagi kedatangan. (*)