TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Pemuda Kelurahan Loloan Timur dan Loloan Barat membentangkan bendera merah-putih sepanjang 45 meter di Jembatan Syarif Tua, Kelurahan Loloan Timur dan Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Jembrana, Bali.
Jembatan Syarif tua, merupakan penghubung antara dua kelurahan, yang merupakan penduduk mayoritas muslim tersebut.
Bendera dengan lebar sekitar 3,5 meter itu nampak gagah berkibar di atas jembatan.
Pantauan Tribun Bali, bentangan bendera merah putih itu nampak dari sisi barat hingga Timur jembatan.
Dan menutup sebagian besar jembatan, atau bisa menjadi peneduh ketika melintas.
Selain bentangan bendera yang panjang dan besar, ada juga bendera merah putih yang dikibarkan berderet di sisi samping jembatan.
Kaling Loloan Timur, Muztahidin mengatakan, bahwa bendera yang dibentangkan itu merupakan semangat dan menumbuhkan kecintaan pemuda Loloan terhadap bangsa dan negaranya.
• Seleksi Posisi Kadis di Pemkab Klungkung Dilanjutkan, 21 Pejabat Adu Makalah dan Presentasi
• Penerima Program Subsidi Upah Pekerja Ditambah Jadi 15,7 Juta Orang
• Jadwal Perempat Liga Champions, Pertemukan Bayern Muenchen dan Barcelona
Selain itu, alasan dibentangkan di Jembatan Syarif Tua, karena memiliki filosofi jembatan yang merupakan pemersatu antar masyarakat Loloan Barat dan Timur.
Sehingga, pemuda Loloan berharap bahwa bangsa ini kian bersatu padu antar suku, ras dan agama.
"Tujuan kami adalah untuk Memeriahkan Kemerdekaan RI. Dan kenapa dipasang di Jembatan Syarif Tua adalah salah satu ikon Masyarakat Loloan. Di mana jembatan itu Pemersatu Loloan di Era Kerajaan maupun Masa Kemerdekaan," ucapnya Senin (10/8/2020).
Menurut Taidin sapaan akrabnya, makna 17 Agustus bagi masyarakat Loloan adalah menumbuhkan rasa Nasionalisme dan menghormati jasa pahlawan yang sudah berjuang merebut kemerdekaan.
Rasa Nasionalisme itu tak pernah sedetikpun pergi dari tanah Loloan.
Akhirnya para pemuda antara Loloan Timur dan barat turut andil dalam memasang bendera tersebut.
"Kami berharap supaya rasa cinta tanah air terus tumbuh. Dan semangat menjaga kebhinekaan terus ada," jelasnya.
• Mengaku sebagai Dukun, Popo Tipu Satu Keluarga di Seririt Hingga Lakukan Perbuatan Cabul
• Syarat Harus Datang ke Kantor BPJS untuk Dapat Rp 600.000 bagi Karyawan Gaji di Bawah Rp5 Juta Hoaks
• Menteri kesehatan Amerika Serikat Kunjungi Taiwan, China Meradang dan Kerahkan Jet Tempur
Taidin mengaku, bahwa bendera itu dibuat dari salah satu tangan warga Loloan dan dibuat di rumah kayu khas Melayu Loloan Timur.
Pemuda yang menjahit bendera yang melambangkan semangat dan kesucian itu ialah Rachil Ifkar.
Rachil menggarap sendirian jahitan bendera itu dalam waktu satu hari.
"Yang menjahit ini Rachil Ifkar di rumah panggung. Jadi memang bertugas menjahit dan dalam sehari dikerjakan," bebernya. (*)