Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – PT Axiata Tbk (XL Axiata), berhasil mempertahankan pertumbuhan di tengah meningkatnya kompetisi antar operator dan masih merebaknya pandemi Covid-19.
Pendapatan layanan (service revenue) perusahaan di sepanjang semester I-2020 sebesar Rp 12,13 triliun, meningkat 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Demikian pula, pendapatan dari layanan data juga terus tumbuh 15 persen, dari periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).
Ini sekaligus meningkatkan kontribusinya terhadap total pendapatan layanan (service revenue) perusahaan menjadi sebesar 91 persen.
“Harus kita akui bahwa meluasnya kebutuhan masyarakat atas akses internet, untuk mendukung aktivitas bekerja dan belajar telah menolong XL Axiata selama masa pandemi Covid-19,” ujar Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, dalam siaran pers Kamis (27/8/2020).
Trafik pemakaian data memang meningkat, terutama di bulan-bulan awal masa pandemi.
• Mengenal Lebih Dekat Komunitas Reptiler Bali, Komunitas yang Wadahi Para Pecinta Reptil di Bali
• Prof Suryani, Susi Pujiastuti, dan 73 Anak Bangsa Lainnya Jadi Ikon Prestasi Pancasila
• Prioritaskan Stabilnya Harga Komoditi di Nusa Penida, 14 Tahun KMP Nusa Jaya Abadi Masih Disubsidi
Namun, trafik menjadi melandai karena daya beli masyarakat juga melemah seiring menurunnya kondisi ekonomi secara umum karena terdampak pandemi.
“Kita belum tahu sampai kapan wabah ini akan berakhir, sehingga ke depan tentunya tantangan dan tekanan yang akan dihadapi industri telekomunikasi termasuk XL Axiata tentunya masih akan berat,” jelasnya.
Namun ia tetap optimistis dan menyiapkan segala daya upaya untuk mengantisipasi ke depannya.
Pada periode semester I-2020 ini, XL Axiata juga berhasil meraih EBITDA Rp 6,49 triliun, lebih tinggi 37 persen dibandingkan perolehan semester I-2019.
Laba bersih setelah pajak pada semester ini tercatat Rp 1,7 triliun.
Secara kuartal, pada periode kuartal II-2020 ini EBITDA juga berhasil tumbuh 4 persen lebih tinggi dari kuartal sebelumnya, dan laba bersih setelah pajak mencapai sebesar Rp 224 miliar.
• Sekelumit Kisah di Balik Bantuan Ambulans Untuk Kodam IX/Udayana
• Menteri Nadiem Jamin Tak Ada Mahasiswa yang Dikeluarkan karena Tak Mampu Bayar UKT
• ODGJ Berdandan Necis Ala Penyanyi Rap Diamankan Satpol PP Denpasar
Beban usaha pada semester I-2020 menurun 12 persen, dari periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).
Penurunan ini bisa terjadi karena beberapa faktor, salah satunya beban biaya infrastruktur lebih rendah minus 23 persen (yoy) sebagai akibat dari adopsi IFRS 16.
Faktor selanjutnya adalah biaya interkoneksi, dan biaya langsung lainnya juga menurun minus 21 persen (yoy).
Terutama karena interkoneksi lebih rendah, sebagai akibat dari penurunan lalu lintas suara.
“Terakhir karena faktor biaya pemasaran menurun minus 6 persen (yoy) karena pergeseran pengeluaran ke digital,” sebutnya.
Dian menambahkan, pelemahan daya beli masyarakat yang kemudian juga berdampak pada operator, telah meningkatkan kompetisi di antara para operator.
Beberapa operator telah meluncurkan paket-paket data baru dengan harga yang murah, dengan harapan tingkat trafik tetap bisa dijaga atau bahkan ditingkatkan dengan memanfaatkan momentum keharusan bekerja dan belajar dari rumah.
• PHK dan Karyawan Dirumahkan Marak di Tengah Pendemi, Ratusan Pekerja Pariwisata Mengadu ke DPRD Bali
• Berlari di Taman atau Rumah Sendiri, Bali Pink Ribbon Walk & Fun Run 2020 Gelar Event secara Virtual
• Sergio Aguero Hapus Nomor 10 di Akun Intagramnya, Sinyal Kuat Messi Manchester City?
Kondisi ini sudah pasti menambah tekanan kepada semua operator padahal kondisi yang ada saat ini sudah cukup berat.
Menyikapi dinamika industri dan kompetisi yang terjadi, XL Axiata mengambil sikap hati-hati dan penuh perhitungan.
Produk atau paket data baru dihadirkan, dengan pertimbangan matang berdasarkan analisa data pola konsumsi layanan oleh para pelanggan yang sahih.
Hasilnya cukup efektif sesuai dengan segmen pasar yang disasar. Trafik data semester I-2020 ini meningkat 45 persen, dibandingkan semester I-2019.
Dari 1.531 Petabyte menjadi 2.221 Petabyte.
Sementara itu jika dihitung per kuartal, pada kuartal II-2020 ini, trafik data meningkat 22 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
XL Axiata juga berhasil mempertahankan jumlah pelanggan.
• Menparekraf: Pembukaan Kembali Bioskop Akan Berdampak Besar Terhadap Perkembangan Ekonomi Kreatif
• Erick Thohir: Bila Uji Klinis Lancar, 15 Juta Orang Indonesia Dapat Vaksin Covid-19 pada Akhir 2020
Per akhir kuartal kedua 2020 ini, jumlah pelanggan meningkat tipis menjadi 55,67 juta dari 55,49 di kuartal sebelumnya.
Untuk rerata pendapatan per pengguna atau ARPU periode kuartal ini, ada di angka Rp 36 ribu untuk prabayar dan Rp 111 ribu untuk pascabayar.
ARPU campuran Rp 37 ribu dari sebelumnya Rp 36 ribu. Tingkat penetrasi pengguna smartphone mencapai 87 persen dari total pelanggan atau relatif stabil dibanding kuartal sebelumnya yang mencapai 86 persen.
Sepanjang semester I-2020, XL Axiata mengenalkan beberapa penawaran baru, yaitu Fitur XTRA UNLIMITED TURBO dan Unlimited 1 jam untuk pelanggan layanan prabayar XL, dan paket Edu-Pack untuk pelanggan AXIS, juga myPRIOHOME untuk pelanggan pascabayar Prioritas.
Pemanfaatan digital IT, artificial intelligent dan data analytics juga terus XL Axiata lanjutkan untuk mengidentifikasi apa saja kebutuhan setiap segmen pelanggan atas layanan telekomunikasi dan data.
“Dengan demikian perusahaan bisa lebih tepat dalam pembuatan produk layanan baru yang memang dibutuhkan setiap segmen pelanggan. Selain itu, penawaran produk juga bisa lebih terarah, sesuai dengan karakter setiap segmen,” katanya.
Pandemi Covid-19 juga tidak menghalangi XL Axiata untuk terus membangun jaringan.
Hingga akhir Juni 2020 lalu, XL Axiata tercatat memiliki total lebih dari 139 ribu Base Transceiver Station (BTS).
Jumlah ini meningkat sekitar 10 persen, dari jumlah BTS periode yang sama tahun lalu.
Dari total sebanyak itu, sebanyak 49.744 merupakan BTS 4G.
Sementara itu, jika dilihat dari luas cakupan wilayah, jaringan 4G milik XL Axiata telah melayani pelanggan di 456 kota/kabupaten di hampir semua provinsi yang ada di Republik Indonesia.
Guna menyiapkan jaringan menuju 5G, XL Axiata juga terus melanjutkan proses fiberisasi jaringan.
Hingga saat ini proses ini sudah mencapai 60 persen, dari total target di tahun 2020.
Fiberisasi ini juga sekaligus mendukung peningkatan kualitas jaringan data di setiap area karena salah satu manfaat dari proses ini adalah kapasitas jaringan transport menjadi lebih besar.
Fiberisasi terbukti mampu meningkatkan kualitas jaringan untuk menopang sejumlah layanan data dengan kapasitas besar, seperti antara lain live video streaming.
Dari sisi kondisi finansial, neraca perusahaan tetap sehat dengan saldo kas yang lebih tinggi setelah mendapat tambahan dari hasil penjualan menara.
Free Cash Flow (FCF) juga ada pada tingkat yang sehat, yaitu sebesar Rp 2,76 triliun meski ada peningkatan capex untuk merealisasikan komitmen pembangunan jaringan.
XL Axiata saat ini juga tidak memiliki pinjaman dalam denominasi US Dollar, 45 persen di antaranya berbunga floating dan masa jatuh tempo yang tidak bersamaan. (*)