Tri Nugraha Bunuh Diri

Bunuh Diri di Kejati Bali, Almarhum Tri Nugraha dikenal Taat Beribadah dan Kepedulian Tinggi

Penulis: Noviana Windri
Editor: Aloisius H Manggol
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Tri Nugraha sesaat setelah melakukan aksi bunuh diri di toilet Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali, Senin (31/8/2020).

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Suasana di depan ruang Emergency Bali Royal Hospital nampak dipenuhi puluhan orang, Senin (31/8/2020) malam.

Mereka merupakan keluarga, sanak saudara, dan rekan-rekan dari almarhum Tri Nugraha.

Tri Nugraha melakukan aksi bunuh diri sesaat sebelum ditahan di Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali, Senin (31/8/2020) malam.

Beberapa dari mereka secara bergantian memasuki ruangan emergency Bali Royal Hospital.

Tri Nugraha Bunuh Diri di Kantor Kejati Bali, Berikut Jejak Tri Nugraha di Tanah Bali

Tri Nugraha Dibopong dari Toilet Kejati Bali dengan Kondisi Tak Bergerak dan Berlumuran Darah

Tri Nugraha Bunuh Diri, FKPPI Bali Tuntut Pertanggungjawaban Kejati Bali

Saat Ditahan, Mantan Kepala BPN Denpasar Bunuh Diri Gunakan Senpi di Toilet Kantor Kejati Bali

 

Termasuk keluarga almarhum Tri Nugraha.

Saat rombongan keluarga keluar dari ruangan emergency, salah seorang perempuan berbaju putih menangis hingga hampir pingsan dan harus dibopong empat orang anggota keluarga lainnya.

"Aduh .... bapak .... bapak," teriak perempuan berbaju putih sembari menangis.

Semakin malam, suasana Bali Royal Hospital semakin banyak rekan dan kerabat Tri Nugroho datang melayat.

"Secara pribadi kami kenal dengan beliau dangan pribadi baik sekali dan loyal. Secara organisasi kami tidak pernah dilibatkan sama sekali karena urusan pribadi," jelas Muhammad Ustaf, Wakil Ketua FKKPI Provinsi Bali, Senin (31/8/2020) malam.

Sebelum BAP, Almarhum Tri Nugraha sedang mengalami sakit.

Secara pribadi, Muhammad Ustaf menceritakan almarhum Tri Nugraha dikenal sebagai pribadi yang sangat taat beribadah.

"Saya kenal beliau hampir 15 tahun. Saya merasa kehilangan beliau. Seluruh anggota organisasi ya kaget. Tidak bisa apa-apa. Terlalu banyak kenangan. Beliau sangat peduli dengan keluarga besar. Kepedulian terhadap kawan yang tidak mampu itu besar sekali," ujarnya.

"Saya mohon kepada kepolisian jangan sampai ada manipulasi. Kami minta kasus ini dikawal dan tidak ditutupi," harapnya.

Berita Terkini