Tambahan pertama dan kedua seorang sopir berusia 32 tahun asal Yeh Embang Kauh dan seorang analis di RSU Negara berusia 31 tahun asal Kelurahan BB Agung.
Keduanya berkaitan erat dengan seorang kepala dinas yang sebelumnya sudah terkonfirmasi positiif Covid-19.
"Jadi keduanya ada kontak erat. Sebagai sopir yang selama bertugas mengantarkan kepala dinas, sedangkan analis ini masih ada hubungan saudara (sepupu dari istri kadis)," ujarnya.
Tambahan ketiga, seorang warga usia 61 tahun asal Sebual, hasil screening awalnya rapid test reaktif, kemudian menjadi pasien terkonfirmasi dari hasil swab test positif di RSU Negara.
Sedangkan penambahan keempat, warga Jembrana asal Mendoyo Dangin Tukad, dengan hasil swab test positif di Rumah Sakit Bali Mandara.
Sementara penambahan kelima, seorang warga berusia 64 tahun asal Desa Tuwed Kecamatan Melaya.
Pasien ini meninggal dunia Selasa (1/9/2020) pagi kemarin, dengan hasil swab test positif.
Pasien ini memiliki catatan kesehatan beberapa kali berobat ke rumah sakit swasta serta pernah ke RSUP Sanglah.
Riwayat kesehatannya memiliki sakit jantung, paru, dan Ginjal.
"Meninggal kemarin pagi di RSU Negara setelah dirujuk dari salah satu rumah sakit swasta. Sempat ditangani selama dua jam di RSU Negara sebelum meninggal dunia. Hasil swab-nya keluar sore hari dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19," beber Arisantha.
Menurut Arisantha, untuk penanganan jenazah tetap menggunakan protokol kesehatan untuk penanganan jenazah Covid-19.
Berdasarkan pertimbangan keluarga, rencananya jenazah akan dikremasi di Kabupaten Bangli tanggal 4 September 2020 nanti.
Dengan demikian secara kumulatif angka kasus terkonfirmasi Covid-19 di Jembrana kini menjadi 150 pasien.
Sedangkan pasien sembuh sebanyak 101 orang, dengan kasus kematian 3 orang.
(*)