Glodon dan Tunas Jaya Sanur Terapkan BIM Cubicost Dalam Proyek Pasar Umum Gianyar

Penulis: AA Seri Kusniarti
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana saat rapat antara TJS dengan Glodon Indonesia dan stakeholder terkait termasuk pemerintah, dalam membahas dan melihat visual 3D dari rencana pembangunan Pasar Umum Gianyar.

Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Dalam rangka mendukung komitmen PT Tunas Jaya Sanur Group (TJS), menuju era konstruksi digital, maka PT Glodon Technical Indonesia berencana memberikan project guidence “Software BIM Cubicost” untuk proyek pembangunan pasar umum Gianyar.

Proyek ini merupakan pilot project dari TJS, untuk mengimplementasikan konstruksi berbasiskan digital.

“Project guidance ini, bertujuan menghasilkan work flow baru di proyek dengan menggunakan software BIM Cubicost. Sehingga bisa menjadi acuan dan contoh untuk diimplementasikan pada project TJS lainnya,” jelas Account Manager PT Glodon Technical Indonesia, Bagas Dewantara, Senin (7/9/2020) di Denpasar. Ia menjelaskan, BIM adalah singkatan dari Building Information Modeling.

BIM, kata dia, merupakan satu teknologi di bidang arsitektur, engineering, dan kontruksi yang mampu mensimulasikan seluruh informasi dalam proyek pembangunan ke dalam model 3 dimensi.

BPK RI Bakal Periksa Anggaran Penanganan Covid-19 Pemprov Bali

Cerita Komisioner Komnas HAM Mengenang Cara Almarhum Munir Tuntaskan Persoalan Kaum Tertindas

Pakai Busana Celuluk saat Sosialisasi, Wakapolres Jembrana Minta Masyarakat Taat Protokol Kesehatan

 Sehingga sebelum dibangun, konsep dari pasar ini bisa terlihat jelas tidak hanya imajinasi saja.

Dengan teknologi ini, juga mampu lebih efisien (hemat), jalannya perhitungan pembangunan project lebih akurat, dan lebih transparan pada bagian keuangan.

Pasar umum Gianyar, yang direnovasi dengan luasan lahan sekitar 2 Ha, diestimasikan nilai pagu projetnya sekitar Rp 250 miliar. Dengan waktu pengerjaan mulai 14 Agustus 2020 sampai 6 November 2021 (multi years).

Sementara sumber dana merupakan dana dari APBD Gianyar, yang ditenderkan dan dimenangkan oleh TJS bekerjasama dengan Glodon Indonesia.

Pasar ini terdiri dari 7 lantai, dua diantaranya basement.

TJS sendiri, akhirnya mendapatkan project ini karena memang mampu memberikan syarat yang diminta dalam tender.

Satu diantaranya, adalah syarat penggunaan software BIM dalam implementasi project pembangunan Pasar Umum Gianyar secara digital.

“Ke depan tentunya digitalisasi adalah keniscayaan,” imbuhnya.

Hal ini diamini GM PT Glodon Technical Indonesia, Shanks Fu.

Ia menegaskan, dengan software Cubicost margin error bahkan mampu ditekan di bawah 3 persen atau sekitar 2-2,5 persen saja.

Lakukan Promosi Pariwisata di Tengah Pandemi, Dispar Badung Mengaku Gunakan Youtuber

Cok Ace: Banyak Masyarakat yang Berwisata Belum Jalankan Protokol Kesehatan dengan Baik

Kadernya Mundur Massal, Begini Tanggapan Ketua DPD II Golkar Badung

“Kalau margin error sampai di atas 3 persen kan rugi,” katanya.

 Lanjutnya, banyak BUMN yang telah menggunakan software miliknya dengan setidaknya 150 klien pengusaha telah mengaplikasikan software Cubicost.

Ia menegaskan, tender yang dimenangkan TJS dengan Glodon Indonesia ini karena juga mampu memberikan konsep green building.

Semisal penggunaan listrik yang tidak full dari PLN, atau menggunakan tenaga panel surya.

Kemudian dilihat dari sisi arsitektur, dengan cost lebih sedikit tentunya pengerjaan lebih hemat.

 “Kami sudah banyak mengerjakan project dengan BIM ini, ada juga di berbagai negara seperti pembangunan bandara baru di China,” jelasnya. “Kami juga memastikan terciptanya lingkungan digital konstruksi di Bali,” imbuhnya.

BIM ini, jelas dia, lebih terintegrasi dibandingkan metode konvensional atau manual.

Mulai dari modeling, schejuling, coasting, hingga project management.

“Kalau metode konvensional membuat formula lagi, namun dengan software BIM semua formula dan lain sebagainya tinggal diidentifikasi dan keluar dalam model 3D, sehingga visual dan simulasinya terlihat langsung,” jelasnya.

Sistem keuangan juga lebih transparan sehingga mudah diaudit nantinya oleh BPK.

Direktur Utama PT Tunas Jaya Sanur Group, I Made Budi Atmika, menjelaskan training telah dilakukan sejak Februari 2020 lalu.

Terkait pengoperasian dan lainnya. Ia pun mengakui dengan metode dan teknologi BIM ini, kuantitas dan volume jadi lebih akurat.

“Pasar Umum Gianyar ini memang akan kami jadikan pilot project, agar nantinya menjadi role model digital konstruksi ke depan,” tegasnya.

Bahkan ke depan, laporannya pun berbasis digital dan tidak lagi konvensional sehingga lebih transparan.

Menanggapi margin error, ia menjelaskan bahwa dalam ilmu konstruksi tidak serta merta bisa disamakan dengan ilmu keuangan atau matematika pada umumnya.

“Asalkan margin error tidak melebihi 3 persen, maka bangunan itu sudah pas,” jelasnya.

 Sebab praktek di lapangan dalam membangun tidak bisa dipatok sedemikian rupa.

Mengenai dampak lingkungan, ia memastikan dengan konsep green building maka Pasar Umum Gianyar ini akan menjadi bangunan yang ramah lingkungan dan energi. Termasuk dalam proses pengolahan air, limbah, dan sebagainya. (*)

Berita Terkini