TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama ( PWNU ) Provinsi Bali menggelar Konferensi Wilayah (Konferwil) ke VII di Hotel Harris & Convention, Jl. Cokroaminoto No 23-25, Pemecutan Kaja, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali, Minggu (6/9/2020).
Konferwil tahun ini mengusung tema 'Meningkatkan Panyamabrayaan Potensi Generasi Milenial Menyongsong Satu Abad Nahdlatul Ulama'.
Menurut Ketua PWNU Bali, KH Abdul Aziz, S.Pd.I, Konferensi Wilayah (Konferwil) merupakan hajatan besar dan tertinggi di tingkat wilayah atau provinsi.
Di dalamnya membahas hal-hal penting yang berkaitan dengan perjalanan Nahdlatul Ulama di masa lima tahun berjalan.
"Sebagai ajang evaluasi perjalanan PWNU Bali selama lima tahun, sampai di mana program tercapai dan apa saja yang sudah dihasilkan," terangnya.
• Tragedi Kematian Orang Terdekat Buat Floyd Mayweather Fokus Bertinju
• Sering Jadi Temuan BPK, Bupati Suwirta Minta Proyek Fisik di Klungkung Diperiksa secara Menyeluruh
• Ansu Fati, Begini Puja-puji bagi Sang Pencetak Rekor di Laga Spanyol Vs Ukraina
KH. Abdul Aziz juga menambahkan bahwa dalam konferwil ini akan membahas pula program-program NU selama lima tahun ke depan terkait apa saja yang menjadi harapan dari para Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Bali.
Selain itu, yang paling penting dalam gelaran Konferwil adalah pemilihan tonggak pimpinan yang baru, baik dari jajaran Rois Syuriah serta Pengurus Tanfidziyah Nahdlatul Ulama Provinsi Bali.
"Sesuai dengan aturan, bahwa untuk Rois Syuriah lebih tepatnya adalah penetapan oleh Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa), sementara Ketua Tanfidziyah dipilih oleh masing-masing Pengurus Cabang yang sah (memiliki hak suara)," kata KH. Abdul Aziz.
Berbicara tentang tema konferwil tahun ini, Ketua PWNU Bali menjabarkan konsep panyamaberayan serta kaitannya dengan generasi milenial yang ke depan akan menjadi ujung tombak NU di masa mendatang.
Panyamaberayan berasal dari kata 'menyamakan braya' yang dalam bahasa Bali berarti adalah kebersamaan.
• Konsisten Finis di Depan Pembalap Yamaha, Dovizioso Akui Rossi Masih Mampu Membuat Perbedaan
• Jelang Galungan, Pemkab Gianyar Siapkan Pasar Gotong Royong
• Jokowi dan Para Menteri Beri Perhatian Khusus untuk Penanganan Pandemi Covid-19 di Bali
Arti kebersamaan ini sangat luas, di antaranya adalah kebersamaan potensi.
Dengan tema ini berharap PWNU Bali dapat menyatukan semua potensi termasuk meningkatkan potensi generasi milenial dalam menyongsong satu abad Nahdlatul Ulama.
Tahun 2026 merupakan satu abad Nahdlatul Ulama di mana eksistensi NU semakin meningkat.
Generasi milenial mulai menjadi generasi penggerak NU pada masa sekarang dan masa yang akan datang.
Maka dari sekarang genetika milenial harus ditanamkan sikap menyama beraya.