TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Hujan yang mengguyur di sekitar Karangasem menyebabkan pohon tumbang dan tanah longsor.
Senin (12/10/2020), longsor menutup badan jalan Sanggem menuju Dauh Pangkung, tepatnya di Sangkan Gunung, Kecamatan Sidemen.
Longsor menutup setengah akses badan jalan Kabupaten.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, mengungkapkan, longsor terjadi usai diguyur hujan yang cukup lama. Tak ada korban jiwa dan luka.
Baca juga: Pemkab Buleleng Tambah Anggaran Rp 3 Miliar untuk Dana Bencana Alam
Baca juga: Situs Pemedal Agung di Kota Semarapura Dipandang Perlu Direstorasi, Pemkab Tunggu Hasil Kajian BPCB
Baca juga: Komisi II DPR RI Kunker ke Banyuwangi, Pastikan Pilkada Serentak 2020 Berlangsung Ikuti Prokes
Saat kejadian jalan sepi, tak ada kendaraan yang melintas. Kerugian juga tidak ada.
"Pemicunya karena hujan deras. Tanah labil,"kata Arimbawa, Selasa (13/10/2020).
Ditambahkan, hingga kini material longsor belum bisa dievakuasi petugas lantaraan belum ada alat berat.
Rencana proses evakuasi akan dilakukan, Rabu (14/10/2020), menggunakan alat berat Dinas PUPR.
Sementara jalan hanya bisa dilalui sepeda motor, sedangkan kendaraan roda 4 belum bisa melintas.
"Besok baru penanganan ke lapangan karena alat berat loader siang ini baru sampai lokasi. Sementara hanya sepeda motor yang bisa melintas, sedangkan mobil belum, berisiko lewat," ungkap Arimbawa, mantan Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar), Dinas Perhubungan (Dishub) Karangasem.
Pejabat asal Singaraja ini menambahkan, beberapa hari terakhir di Karangasem sering terjadi longsor dan pohon tumbang.
Sebelumnya, longsor & pohon tumbang terjadi di Kecamatan Rendang hingga mengakibatkan 1 orang korban serta 1 orang luka. Pohon tumbang juga menimpa rumah warga di Rendang.
Di Kecamatan Selat juga terjadi senderan dan tanah jebol menutup akses jalan. Rumpun bambu tumbang tutup askes jalan.
Longsor juga menutup akses jalan di Desa Duda. Rumpun bambu juga tumbang tutup askes jalan di Muncan. Terakhir yakni longsor serta senderan jebol juga ada di Kecamatan Sidemen.
Baca juga: Prof Suryani Nilai Perempuan Lebih Berat Hadapi Pandemi, Tetapi Mereka lebih Kuat
Baca juga: Pelapor Jerinx SID dari IDI Bali Bicara di PN Denpasar Postingan Jerinx Melemahkan Semangat Kami
Baca juga: Update Covid-19 Bali 13 Oktober 2020, 8 Orang Hari Ini Meninggal karena Corona
Untuk diketahui, pemetaan BPBD Karangasem, dari 78 Desa / Kelurahan di Karangasem, sekitar 50 desa berpotensi mengalami longsor saat musim hujan.
Daerah berpotensi terjadi longsor tersebar di 8 Kecamatan. Terbanyak yakni Kecamatan Rendang, Abang, Selat, serta Sidemen.
Daerah yang berpotensi longsor karena lokasi dekat dengan pegunungan. Seperti di Duda Timur Kecamatan Selat, Temukus Kecamatan Rendang, Bunutan Kecamatan Abang, Jungutan Kecamatan Bebandem, & beberapa desa di Kecamatan Kubu yang berdekatan dengan gunung & bebukitan.
Pemetaan BPBD terkait daerah berpotensi longsor yakni, Kecamatan Sideman dengan 10 desa yang berpotensi rawan Longsor.
Kecamatan Selat 8 Desa, Kecamatan Abang & Bebandem masing – masing 7 Desa, Kubu sebanyak 4 Desa, Rendang 5 desa, Manggis 5 Desa dan Kecamatan Karangasem 6 Desa.(*)