Prabowo Sebut Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja Dibiayai Asing, Begini Penjelasan Jubir Gerindra

Editor: Widyartha Suryawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo Subianto.

TRIBUN-BALI.COM - Gelombang penolakan terhadap UU Cipta Kerja telah memantik adanya aksi unjuk rasa di berbagai daerah di Indonesia.

Banyak pejabat yang menyebut aksi penolakan UU Cipta Kerja telah ditunggangi berbagai kepentingan.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pun sempat menyoroti kerusuhan yang terjadi setelah aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja beberapa hari lalu.

Prabowo meyakini ada dalang dari kerusuhan usai demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja dan dibiayai pihak asing.

"Ini pasti ada dalangnya. Ini pasti anasir-anasir ini. Ini pasti anasir yang dibiayai asing. Enggak mungkin seorang patriot mau bakar (fasilitas umum) milik rakyat," kata Prabowo dalam wawancara khusus yang dirilis DPP Partai Gerindra, Senin (12/10/2020).

Juru Bicara Partai Gerindra Habiburokhman meluruskan pernyataan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang menyebut unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja didalangi pihak asing.

Baca juga: Disebut Sedang Bermanuver, Jenderal Gatot: Sah-sah Saja Kalau Saya Punya Keinginan

Baca juga: Tentang Pegawai Kontrak Seumur Hidup dalam UU Cipta Kerja, Ini Kata Menaker Ida Fauziyah

Menurut Habiburokhman, hal itu disampaikan Prabowo berdasarkan ilmu strategi keamanan bahwa di setiap aksi demonstrasi ada pihak yang berusaha memanfaatkan.

Namun demikian, Prabowo tetap meyakini bahwa ada mahasiswa dan buruh yang benar-benar membela rakyat ketika aksi kemarin.

"Yang disampaikan secara utuh oleh Pak Prabowo kurang lebih begini, mahasiswa dan buruh memang benar banyak yang idealis membela buruh, membela rakyat waktu demo kemarin, sebagian besar itu. Tapi ada elemen-elemen, anasir-anasir yang memanfaatkan situasi," kata Habiburokhman dalam sebuah diskusi virtual, Minggu (18/10/2020).

"Nah, logikanya Pak Prabowo kan beliau pikirannya soal strategi keamanan, hal-hal seperti itu dalam keilmuan beliau itu nggak ada yang genuine, pasti ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini," tuturnya.

Habiburokhman menyebutkan, pemanfaatan aksi demonstrasi oleh pihak tertentu adalah hal yang umum.

Apalagi, Indonesia merupakan negara besar yang mana banyak pihak berkepentingan.

Jika Indonesia lemah, maka pihak asing dapat mengambil keuntungan.

Oleh karenanya, menurut Habiburokhman, pernyataan Prabowo adalah hal yang wajar.

Terlebih, Prabowo berlatar belakang militer yang sangat mempelajari strategi-strategi tersebut.

Baca juga: Tanggapi Kritik UU Cipta Kerja, Kepala Staf Kepresidenan: Diajak Bahagia Saja Kok Susah Amat

Halaman
12

Berita Terkini