Namun dalam kondisi datar dan jaraknya sudah dekat dengan kuburan, bade tersebut tumbang secara perlahan ke bagian samping, bersender di rumah warga setempat.
"Badenya itu tumbang menimpa rumah warga. Untung di situ ada rumah warga, kalau tidak, bisa-bisa ada korban jiwa," ujarnya.
Baca juga: Bade Roboh di Gianyar, Begini Sosok Almarhum Semasa Hidup, Profesional dan Terpandang
Baca juga: Bade Setinggi 20 Meter Roboh di Gianyar, Keluarga Akui ada Permintaan Khusus
Kata dia, saat bade tersebut tumbang, dan tumpang tempat layon bersandar di atas bangunan warga, saat itu petugas Pemadam Kebakaran Gianyar langsung mengevakuasi layon tersebut, lalu digotong oleh krama.
Sudiasa mengatakan, bade tersebut bukan buatan krama adat, tetapi dari membeli.
Kata dia, diduga penyebab tumbangnya bade tersebut dikarenakan konstruksi bagian bawah bade atau di atas 'sanan' kurang bagus.
"Badenya rusak di atas sanan sehingga tumbang. Saat ini bade rusak direcah-recah dan upacara kremasi sudah berjalan," tandasnya.
Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa.
Namun, kata dia, secara niskala hal ini merupakan peristiwa besar.
Bahkan rumah yang ditimpa bade tersebut, menurut dia, harus diupacarai untuk mengindari hal yang tidak diinginkan pada penghuni rumah.
Terkait hal ini, pihaknya pun akan melakukan rapat dengan prajuru adat lainnya.
"Nanti malam ada paruman (rapat) untuk membahas tindak lanjut terkait hal ini," tandasnya.
Kapolsek Tegalalang, AKP Ketut Sudita saat dikonfirmasi mengatakan, tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa ini.
Kata dia, ketika bade mendekati kuburan, dikarenakan konstruksi bade kurang bagus di bagian sambungan, sehingga tumbang dan bersandar atap rumah warga.
Setelah kejadian tersebut, kata dia, jenazah langsung digotong ke kuburan dan bade lantas didorong ke kuburan.
"Tidak ada korban jiwa dan kerusakan,dan semua sudah berjalan lancar," tandasnya.