Hal ini membuat banyak pengunjung yang membawa banten, karena mendapatkan mimpi harus melukat ke Taman Sari.
Sementara itu, pancoran petirtan, berfungsi sebagai tempat pembersihan, penyucian tapakan ida bhatara saat diadakan upacara, termasuk untuk nunas (meminta) tirta untuk dipakai di pura saat upacara keagamaan.
Juga sebagai air untuk menyucikan pikiran dan membersihkan jasmani.
Termasuk juga untuk anak kecil yang mau mebayuh, atau menebus hal yang kurang baik dari kelahiran seseorang sesuai kepercayaan Hindu Bali.
Intinya, kata dia, ada 11 pancoran di Taman Sari sebagai sarana penglukatan, peleburan, pebayuhan, dan sebagainya.
(*)