Sandiaga Uno, Gus Ipul dan Khofifah Indar Parawansa Masuk Bursa Calon Ketum PPP

Editor: Kander Turnip
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arsul Sani

Sandiaga Uno, Gus Ipul dan Khofifah Indar Parawansa Masuk Bursa Calon Ketum PPP

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan melakukan pemilihan ketua umum pada muktamar ke-IX di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, 19-21 Desember 2020, mengusung tema Menyatukan Umat, Membangun Indonesia.

Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan, PPP membuka ruang kepada semua pihak untuk maju menjadi calon ketua umum partai berlambang Kabah.

Hingga saat ini, kata Arsul, terdapat empat orang dari internal PPP maju dalam pemilihan ketua umum.

Baca juga: Kabar Gembira dari Denpasar: Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 Capai 92,65 Persen

Baca juga: Kisah Inspiratif Putu Agus Suradnyana, Berawal dari Pengusaha Properti hingga Jabat Bupati Buleleng

"Pertama Pak Suharso Monoarfa (Menteri PPN/Kepala Bappenas), kemudian Pak Mardiono (Anggota Watimpres). Lalu ada juga Pak Sandiaga Uno (diusulkan), Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jatim) dan Gus Ipul," ujar Arsul secara virtual, Jakarta, Senin (2/11/2020).

Selain itu, politikus senior PPP dan pernah menjabat Wakil Ketua DPD RI Ahmad Muqowan dan Ketua Fraksi PPP Amir Uskara, turut maju dalam perebutan kursi pucuk pimpinan PPP.

Arsul menyadari majunya pihak eksternal partai menuai kritikan dari berbagai pihak, namun PPP merupakan partai yang demokratis dan membuka ruang kepada siapapun.

"Meski membuka pintu kepada semua orang untuk bisa gabung di PPP, tapi AD/ART kami mengatur bahwa untuk masuk calon ketua umum harus pernah jadi pengurus di tingkat pusat PPP, supaya indentitas PPP sebagai partai kader tidak hilang," papar Arsul.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan membuka Muktamar IX PPP nanti.

"Insya Allah kami memang mengajukan permohonan agar presiden kita, Pak Jokowi bisa membuka Muktamar ke IX PPP ini," ucap Arsul.

Arsul belum bisa memastikan apakah Presiden Jokowi akan membuka Muktamar IX PPP secara virtual atau hadir langsung di lokasi Muktamar.

Namun, pihaknya telah menyampaikan jadwal kepada protokol Istana, Presiden Jokowi memberikan arahan kepada ribuan kader PPP di pembukaan Muktamar pada tanggal 19 Desember 2020.

"Insya Allah kalau menurut jadwal yang kami sampaikan maka pembukaan itu yang di mana presiden akan menyampaikan amanatnya, pidatonya untuk seluruh jajaran PPP itu tanggal 19 Desember ya," ucap Arsul.

Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin sebelumnya menilai ada dua krisis di balik niatan PPP membajak Sandiaga Uno dari Partai Gerindra.

Pertama, PPP mengalami krisis kepemimpinan.

Sejak Romahurmuziy dicokok KPK, kepercayaan publik terhadap partai berlambang Kabah itu runtuh.

PPP sendiri saat ini tak punya ketua umum definitif.

Suharso Monoarfa masih berstatus pelaksana tugas (Plt.) sejak Muhammad Romahurmuziy terseret kasus korupsi jabatan Kementerian Agama.

Selain Soeharso, PPP nyaris tak punya kader kaliber nasional yang mumpuni.

Nama-nama seperti Arsul Sani, Ahmad Baidowi, dan Zainut Tauhid tak pernah masuk jajaran calon presiden potensial 2024.

Popularitas dan elektabilitas Partai Kakbah juga merosot seiring waktu berjalan.

Pada Pemilu 2019, PPP jadi partai paling kecil yang lolos ke parlemen.

Suara mereka hanya 4,52 persen, tipis di atas ambang batas parlemen.

Sementara itu nama Sandiaga mulai dikenal luas sejak 2017.

Saat itu ia memenangkan Pilkada DKI Jakarta bersama Anies Baswedan.

Sandi pun menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Popularitas Sandi kian meroket setelah memutuskan maju di Pilpres 2019.

Ia mencalonkan diri sebagai wakil presiden mendampingi capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Meski gagal dalam pilpres tahun lalu, nama Sandi masih sering muncul di tingkat nasional.

Dalam sejumlah survei, elektabilitas Sandiaga masih bersaing dengan beberapa nama top, seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil.

Krisis kedua yang dialami PPP adalah masalah keuangan.

PPP dinilai kesulitan secara finansial setelah hanya memperoleh suara pas-pasan di 2019.

Selain itu, tak ada tokoh super tajir di partai tersebut.

”Krisis leadership itu berimbas pada elektabilitas. Saya analisa wajar jika ada DPC-DPC yang mengusulkan nama selain kader PPP. Mengapa Sandiaga Uno? Dia kuat secara finansial, itu penting dalam politik,” kata Ujang.

Arsul memastikan muktamar akan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat mengingat saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19.

"Pelaksanaan Muktamar akan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, diantaranya adalah dengan menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," kata Arsul.

Tidak hanya menerapkan 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak), semua calon peserta muktamar harus melakukan tes PCR (polymerase chain reaction test) atau usap.

"Dan kita harapkan 3-5 hari sebelumnya mereka melakukan PCR dan membawa ke Makassar. Kedua, di Makassar pertama memakai masker dan menjaga jarak. Jarak ini nanti di ruangan akan kita buat 1,5 sampai 2 meter," Arsul menegaskan kembali.

Ditambahkan, selama ini penyelenggaraan Muktamar PPP selalu dilaksanakan di pulau Jawa.

Sehingga Makassar bukan hanya sebagai penyangga kekuatan partai, tapi memiliki landasan historikal tersendiri untuk partai yang identik dengan kota hijau.

"Yang kedua. Sulawesi ini juga merupakan salah satu basis lumbung suara PPP dari waktu ke waktu, bahkan PPP ketika dalam masa sulit di pemilu 2019 kepercayaan masyarakat Sulawesi Selatan masih tetap baik, bagus kepada PPP dengan tergambarkan suara yang diperoleh PPP provinsi sana," kata Arsul.

Selanjutnya, lanjut Arsul, ada empat kabupaten di mana PPP menjadi pemenang, dengan demikian PPP menduduki kursi sebagai ketua DPRD.

"Inilah alasan kami, sehingga kami memberikan penghormatanlah kepada seluruh jajaran partai, warga partai dan warga Sulawesi Selatan secara keseluruhan untuk bisa melihat kamu bermuktamar di sana," ujar dia. (tribun network/sen/yud)

Berita Terkini