Gianyar Tambah Dua Objek Wisata, Anggota Dewan Minta Disparda Gali Potensi Objek yang Sudah Ada

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ni Made Ratnadi

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Dinas Pariwisata (Dispar) Gianyar, telah mengajukan Ranperda tentang retribusi, yang mengatur tambahan dua objek wisata yang dikelola pemerintah, yakni Goa Garba dan Pura Mengening.

Komisi IV DPRD Gianyar yang tengah membahas Ranperda tersebut, mengharapkan Disparda Gianyar lebih berinovasi dan mengembangkan objek-objek wisata yang selama ini telah dikelola pemerintah. 

Ketua Komisi IV DPRD Gianyar, Ni Made Ratnadi, Selasa (10/11/2020) membenarkan, Ranperda tentang retribusi yang mengatur adanya dua tambahan objek wisata yang akan dikelola pemerintah, yakni Goa Garba dan Pura Mengening.

Baca juga: Dilaporkan ke Badan Kehormatan DPD RI Oleh 35 Organisasi, AWK: Silakan Saja

Baca juga: Pemprov Bali Masih Menunggu Vaksin Covid-19 dari Pemerintah Pusat

Baca juga: Lab PCR di RSUD Wangaya Direncanakan Beroperasi 16 November, Pagi Tes Swab, Sore Hasilnya Keluar

Dalam hal ini, Ratnadi meminta Disparda Gianyar lebih inovatif dalam menggali potensi pariwisata lainnya yang ada. 

Selain itu juga menghidupkan kembali obyek wisata yang belum digarap secara maksimal. 

Menurut politikus PDIP asal Blahbatuh ini, Gianyar merupakan kabupaten yang memiliki banyak potensi wisata yang lebih bagus dari daerah lainnya di Bali.

Baca juga: Lalin Menuju Bandara Soetta Macet Total, Polisi Sebut Simpatisan Rizieq Shihab Parkir Mobil di Tol

Baca juga: Taiwan Kini Cemas Ditinggal Amerika Setelah Donald Trump Kalah, Bakal Sendirian Hadapi China

Baca juga: Jerinx Diperciki Tirta dan Cium Kaki Ibunya, Mohon Jalan Jelang Sidang Kasus IDI Kacung WHO

Namun, kata dia, saat ini masih memerlukannya proses dalam membangkitkan taksu, serta masih diperlukannya penataan. 

Ratnadi menyebutkan salah satu objek wisata yang mati suri ini adalah stage Sidan, Gianyar.

Tempat itu, menurut dia harus perlu diperbarui dengan cara menyediakan objek pendukung yang diminati wisatawan.

Salah satu hal yang saat ini tengah digandrungi masyarakat atau wisatawan, kata dia adalah swing. 

“Yang di Sidan itu kan pemandangannya sangat bagus, kalau Disparda punya inovasi bisa bikin swing di sana,” ujarnya.

Tak hanya itu, Ratnadi menyebutkan destinasi wisata di Gianyar yang tak terdengar gaungnya adalah Musem Subak.

Kata dia kekurangseriusan dalam mengelola objek ini, mengakibatkan meseum tersebut tak terlihat fungsinya. 

"Perlu adanya gebrakan dalam proses edukasi kepada anak-anak saat ini terkait  apa itu subak, dan alat-alat yang ada di dalam subak itu apa saja. Sebab generasi saat sekarang sudah semakin tidak mengetahui alat-alat bertani secara tradisional."

"Kalau saya lihat museum subak itu belum berfungsi sebagaimana mestinya. Sebab subak itu kan sudah fenomenal, kenapa itu tidak digali, bagaimana dikembangkan agar bisa dikunjungi wisatawan," ujarnya.

Kata dia, dalam mengembangkan musem ini, seharusnya bisa bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disparda) kabupaten/kota lainnya.

Ratnadi berharap Dispar tidak hanya mengandalkan satu atau dua objek wisata yang baru saja sebagai gebrakan.

Melainkan harus melihat dan peka juga terhadap potensi-potensi wisata alam yang baru dibuat ataupun digali oleh masyarakat.

“Tidak mengandalkan satu dua obyek saja, itu  masih ada potensi yang bisa dikembangkan lagi,” tandasnya. 

Kapala Disparda Gianyar, Anak Agung Gde Putrawan mengantakan pihaknya akan setiap arahan dari DPRD Gianyar terkait dalam memajukan pariwisata di Gianyar.

"Setiap masukan akan kami tampung, jika memang masukan bersifat positif, tentu akan kami terapkan," ujarnya. (*)
 
 
 

Berita Terkini