BNNP Bali Ungkap Ada Peningkatan Jumlah Pengguna Narkotika Sekitar 8 Persen di Masa Pandemi

Penulis: Firizqi Irwan
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BNNP Bali Brigjen Pol Putu Gede Suastawa saat ditemui di kantornya dalam kegiatan pemusnahan barang bukti narkoba pada Senin (16/11/2020) siang.

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Selama masa pandemi seperti saat ini, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali mengatakan ada peningkatan pengguna narkotika.

Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali Brigjen Pol Putu Gede Suastawa menjelaskan peningkatan naik menjadi delapan persen.

"Ada peningkatan 8 persen, kalau tidak salah angka sebelumnya 571 orang dan sekarang naik 618 orang. Itu berkas kasus seluruh Bali, baik Polda dan Polres," ujarnya Senin (16/11/2020) siang.

"Untuk saat ini, tersangka ada berjumlah 716 orang dari sekian kasus yang disebutkan terdata dari Januari sampai November 2020. Sebagian besar WNI," lanjut Brigjen Pol Putu Gede Suastawa.

Baca juga: Liga I Ditunda, Pemain Bali United Dias Angga Manfaatkan Waktu Rawat Tiga Buah Hati di Bandung

Baca juga: Pellut Srigala Cetak Dua Gol Samvrag, Boaz Solossa dan Hamdi Menangkan Celuk Lingsir

Baca juga: Polres Badung Perketat Akses Masuk Mapolres Lewat Penerapan Prokes

Lebih lanjut ia mengatakan, peningkatan ini dikarenakan pengaruh dari pandemi yang membuat sebagian besar orang tidak memiliki pekerjaan dan WFH.

"Dampak pandemi ini sangat besar pengaruhnya, karena para pengguna banyak di PHK dan WFH.

Akibatnya beberapa dari mereka memilih untuk menjadi pengguna dengan uang tabungan yang mereka punya," tambahnya.

Dalam hal lain, para pengedar narkotika juga masih tetap merasa aman meskipun sebenarnya pengawasan masih ketat dilakukan oleh jajaran Kepolisian dan BNN.

Meskipun begitu, Brigjen Pol Putu Gede Suastawa sudah mengatakan kepada masyarakat, penggunaan narkotika belum tentu baik tapi justru menyengsarakan.

"Kalau dibiarkan tidak baik, justru malah menyengsarakan masyarakat ataupun pengguna itu sendiri," katanya.

Sementara itu kebanyakan hasil pengungkapan narkotika lebih dominan pengguna sabu-sabu, lalu ganja, tembakau gorila, dan ekstasi.

Brigjen Pol Putu Gede Suastawa bahkan menambahkan pengguna narkotika kebanyakan ditemukan di wilayah Denpasar, Badung, Buleleng, Gianyar, Klungkung, Tabanan, Negara, Karangasem dan Bangli.

Selanjutnya barang yang mereka dapatkan berasal dari Riau, Medan, Aceh, Surabaya dan Malang, Jawa Timur.

"Dominan ya sabu-sabu, kemudian ganja, tembakau gorila, ekstasi.

Baca juga: Habib Idrus Doakan Jokowi dan Megawati Berumur Pendek, Ahmad Sahroni Buka Suara

Baca juga: Kisah Joan Mir, Juara Dunia MotoGP Hanya dengan Sekali Kemenangan. Inilah 10 Faktanya

Baca juga: Agus Ditemukan Tewas Mengapung di Sungai, Sebelumnya Sempat Dikabarkan Hilang

Ini temukan karena tempat hiburan malam banyak yang tutup,"

"Dalam hal ini, jenis ekstasi banyak ditemukan karena sifatnya rekreasional dan banyak kebutuhan untuk klub malam, rangsangannya ya dipadukan dengan house music," tutupnya.(*)

Berita Terkini