TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Seorang ABK yang bekerja di KM Banyu Urip II, terjatuh saat melakukan pengecekan kapal di Dermaga Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Minggu 17 Agustus 2025 sekitar pukul 00.15 WITA.
Rekan korban sudah berupaya melakukan pencarian namun hasilnya nihil. Selanjutnya mereka melaporkan kejadian tersebut kepada Polair Benoa.
Pukul 05.35 WITA Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, baru mendapatkan laporan adanya ABK yang tenggelam.
Diketahui identitas korban atas nama Bangga (23), beralamat di KP. Tegal Danas, Cikarang Pusat, Bekasi. Segera setelah mendapatkan laporan, diberangkatkan 8 orang personel menuju lokasi kejadian.
Baca juga: TRANSAKSI Kasus Asusila di Batur Via MiChat, IWP Sedia Tempat Indehoy, Penjaga Guest House Tersangka
Baca juga: ABK Terjatuh Saat Cek Kapal di Tanjung Benoa Badung, Bangga Ditemukan Meninggal
Sementara koordinasi tetap dilakukan dengan BPBD Kabupaten Badung, Polair Benoa dan pemilik kapal. Setibanya di Tanjung Benoa Tim SAR gabungan melaksanakan briefing dan pembagian tugas.
"Pada pagi hari pukul 07.30 WITA kita sudah melakukan penyelaman sorti pertama, setelah itu kita mencari dengan menggunakan alat Aquaeye," kata Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Wayan Juni Antara.
Penyelaman dilakukan oleh tiga orang personel, namun tidak membuahkan hasil. Tiga jam berselang kembali diturunkan tiga orang penyelam dan tak juga memberikan hasil.
"Kesulitan-kesulitan yang kami alami, sampai dengan saat ini arus bawah dari Perairan Tanjung Benoa yang cukup kuat dan banyaknya kapal-kapal besar yang sandar," ungkap Juni Antara .
Akhirnya pada upaya penyelaman sorti ketiga, tim SAR gabungan berhasil menemukan korban pada pukul 15.10 WITA dalam keadaan meninggal dunia.
Lokasi penemuan berada sekitar 20 meter arah barat dari lokasi kejadian, pada kedalaman kurang lebih 15 meter. Selanjutnya jenazah ABK itu dibawa ke RSUP Prof Ngoerah menggunakan ambulance Al Mandiri.
Selama berlangsungnya operasi SAR, turut melibatkan unsur SAR dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Polair Polda Bali, Polair Mabes KP Manyar, pemilik kapal dan masyarakat setempat. (*)