TRIBUN-BALI, JAKARTA - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman tengah menjadi sorotan publik, hari ini, setelah melontarkan sejumlah pernyataan kontroversial tentang Front Pembela Islam (FPI).
Nama Dudung juga jadi perbincangan hangat warganet akan pernyataannya yang keras soal FPI dan Habib Rizieq Shihab.
Baca juga: Akhiri Masa Jabatan, Pangdam IX/Udayana Pamitan dengan Tanam Pohon Beringin Putih
Apa saja pernyataan Dudung yang jadi perbincangan hari ini?
1. Perintahkan Copot Spanduk FPI Bergambar Habib Rizieq Shihab
Tanpa ragu, Dudung mengakui memerintahkan jajarannya untuk mencopot spanduk dan baliho pemimpin Front Pembela Islam (FPI) bergambar Habib Rizieq Shihab yang tersebar di Ibu Kota.
Sebelumnya memang beredar viral sebuah video yang menunjukkan sejumlah pasukan berbaju loreng yang mencopot baliho Rizieq Shihab.
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan seusai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).
Baca juga: Pangdam Jaya Mayjen Dudung Perintah Copot Baliho Habib Rizieq Shihab, Berikut Ini Harta Kekayaannya
Hari ini, sejumlah pasukan TNI bahkan berpatroli dari kawasan Monas hingga Slipi untuk mencopot spanduk dan baliho Habib Rizieq Shihab.
Pantauan Kompas.com, awalnya pasukan TNI dengan mengendarai sepeda motor menggelar razia dari arah Monas menuju Patung Kuda, kemudian ke arah Bank Indonesia, pasar Tanah Abang, Slipi, lalu kembali ke Monas.
Mereka langsung mencopot spanduk dan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab yang ditemui di sepanjang jalan. Setidaknya ada empat baliho berukuran besar dan sejumlah baliho kecil bergambar pimpinan FPI yang dicopot oleh pasukan TNI.
Baca juga: Menantu Luhut, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak Jabat Pangdam IX/Udayana
Sementara itu, spanduk dan baliho bergambar Rizieq paling banyak ditemukan di kawasan Tanah Abang yang berdekatan dengan kediaman Rizieq.
Perlu diketahui, Rizieq tinggal di daerah Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Dudung menjelaskan alasan pencopotan spanduk dan baliho adalah demi ketertiban umum.
Pasalnya, menurut Dudung, sejumlah petugas Satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu.
Namun, pihak FPI justru kembali memasang baliho-baliho tersebut. Oleh karena itu, TNI turun tangan.