Wayan Darta Dengar Suara Gemuruh dari Arah Pantai Sebelum Puting Beliung Hantam Rumahnya

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana
Editor: Irma Budiarti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Artha memantau rumah warga yang terkena dampak puting beliung, di Dusun Berantan, Desa Yehkuning, Kecamatan Jembrana, Jembrana, Bali, Jumat (4/12/2020). Sebelum kejadian, Wayan Darta mendengar suara gemuruh dari arah pantai, 28 rumah warga di Jembrana, Bali, ambruk dihantam puting beliung.

“Mungkin karena terlalu takut, jadi beban pikiran hingga sekarang,” ungkapnya.

Terpisah, Bupati Artha mengatakan, ada sebanyak 28 rumah terkena dampak bencana puting beliung.

Ia memerintahkan segera dilakukan inventarisir terhadap rumah-rumah warga yang terkena dampak angin puting beliung.

Pendataan ini sangat penting untuk mengetahui secara detil kerusakan yang dialami.

Untuk pendataan ini, Perbekel, Camat, dan BPBD akan segera bekerja.

Data-data konkret ini akan memudahkan dalam pengajuan usulan perbaikan.

“Kami berharap sesegera mungkin didata, Perbekel, Camat, dan BPBD mendata.

Supaya warga segera mengusulkan ke pemerintah untuk perbaikan,” tegasnya.

Selain bencana puting beliung, beberapa waktu lalu juga ada kejadian rumah warga roboh.

Tepatnya di lingkungan Tinyeb, Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, roboh.

Baca juga: Siapkan Pembelajaran Tatap Muka, 6.284 Guru di Badung Akan Dites Swab

Baca juga: Tarmize, Pria Asal Thailand Akui Mencintai Bali, Keliling Indonesia dengan Sepeda Gayung

Hal itu disebabkan guyuran hujan yang terjadi pada Selasa (17/11/2020) sore hari hingga tengah malam.

Akibatnya, tembok rumah warga roboh dan dapur hancur.

Yang kemudian dilaporkan ke BPBD Jembrana, Rabu (18/11/2020) pagi tadi.

Rumah ini milik Ni Komang Kari alias Jro Yasmin, 66 tahun, seorang janda yang tinggal sendirian.

Jro Yasmin mengatakan, saat kejadian pagi kemarin itu, dirinya sedang keluar membeli kopi.

Halaman
123

Berita Terkini