Sementara terkait rencana menutup terowongan yang ada di bagian as bendungan,
Suarbahwa mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada pihak pekerja.
Namun ia berharap, untuk sisa terowongan yang ada di luas as bendungan, agar tetap dipertahankan, sehingga bisa menjadi informasi atau cerita untuk generasi kedepan, bahwa para leluhur sejatinya sudah berupaya untuk mengalirkan air untuk kesejahteraan masyarakat.
Sementara Tenaga Ahli Geologi Pembangunan Bendungan Tamblang, Heri Suwondo mengatakan, terowongan yang ada dibagian as bendungan, secepatnya akan disumbat menggunakan teknik flagging (beton).
“Harus disumbat karena akan menimbulkan kebocoran pada waduk. Kalau dirobohkan, agak susah, dan tidak memungkinkan untuk merubah desain galiannya,” tutupnya. (*)