Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kualitas dari hubungan seksualitas sangat penting bagi pasangan suami istri.
Kualitas tersebut bergantung pada kesehatan masing-masing pasangan.
Sementara, saat ini sebagian pria tengah dihantui dengan permasalahan mikropenis.
Mikropenis merupakan adanya kelainan ukuran penis yang ekstrem kecilnya dibandingkan dengan ukuran penis anak 10 tahun yang lain.
Baca juga: Kasus Ular di Perkotaan Denpasar, Masuk Motor hingga Kantor PMI Denpasar
Baca juga: 5 Zodiak Ini Paling Juara Soal Kreativitas, Gemini Bisa Bikin Sesuatu Jadi Lebih Menarik
Baca juga: 4 Zodiak Ini Paling Sulit Menerima Orang Baru Masuk ke Hidupnya, Siapa Saja Mereka?
dr. Made Oka Negara, M.Biomed, menjelaskan bagaimana caranya agar mengetahui apakah seorang pria terkena mikropenis.
Dan untuk mengetahui apakah seorang pria terkena mikropenis, dapat dilihat ketika berusia 10 tahun dan maksimal 12 tahun ketika sudah dapat melakukan ereksi.
Namun ketika lewat dari itu kemungkinan kecil mikropenis dapat tertolong.
“Jika dilihat kasusnya pada anak-anak dan ketika orangtua merasa ini kok kecil ya dibandingkan penis bapaknya waktu kecil atau sebaya atau anak pertamanya baru dilihat tumbuh kembangnya. Yang dimaksud mikro penis kecil banget buat plir dan stestisnya kecil, kalau ukuran kecil kurang dari 2 sentimeter pada usia 10 tahun diduga mikro penis,” ungkapnya pada Tribun Bali, Minggu (13/12/2020).
Sementara yang menjadi patokan mikro penis yaitu ketika ukuran penis kurang dari dua sentimeter saat usia 10 tahun.
"Dan bahayanya jika penisnya tidak berkembang testisnya ukurannya ekstrem kecil kemungkinan gangguan hormonal dan menghambat fungsi reproduksinya termasuk pada seksualnya karena alat kelamin tidak berkembang," tambahnya.
Penyebab dari mikropenis sendiri masih belum pasti.
Kemungkinan dikarenakan faktor genetik dan juga dari faktor makanan.
Namun, sampai saat ini belum jelas makanan apa saja itu.
Oka Negara mengatakan, pernah ada penelitian S3 yang menyebutkan ayam broiler salah satu penyebab mikropenis karena mengandung hormon estrogen.
Namun, menurut Oka tidak hanya ayam broiler saja, tapi bisa saja makanan lainnya sudah terpapar zat kimiawi.
Sebab, sampai saat ini juga belum ada penelitian yang menjelaskan kandungan apa saja yang menyebabkan ayam broiler memiliki hormone estrogen yang cukup tinggi.
“Penyebabnya kemungkinan kalau laki-laki identik dengan testosterone. Waktu hamil ada permasalahan dengan genetik kromosom dan lain-lain. Itu nggak jelas. Pertama kemungkinan gangguan genetik keturunannya sudah rusak. Kedua, mungkin tidak ada masalah genetik, masalah hormon terganggu ketika masalah itu ada saat ibunya hamil jika berkonsumsi makanan berbahan kimia masuk oleh ibunya mendapatkan efek pada kehamilan testosteronenya membuat tertekan karena efek bahan kimia ini meningkatkan ada bahan mengandung estrogen hormon perempuan yang meningkat dan testosterone yang tidak berkembang. Bahan makanan itu terpapar bahan kimia apapun itu buah-buahan sayuran apa itu segar karena pestisida,” lanjutnya.
Faktor kimia yang terpapar bahan kimia ini tentunya dapat menyebabkan testosterone tidak berkembang dan tertekan.
Sehingga setelah bayi lahir, kemunginan juga anak itu mengonsumsi makanan yang berestrogen tinggi.
Kembali pada penelitian seorang doktor mengenai ayam broiler yang menjadi pertanyaan apakah ayam broiler ini disuntikkan hormon supaya besar?