Natal dan Tahun Baru

Jelang Tahun Baru, Kunjungan ke Penglipuran Diperkirakan Meningkat hingga 1000 Orang Per Hari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres beserta sejumlah rombongan ketika melakukan pengecekan di Objek Wisata Desa Penglipuran, Jumat (25/12/2020)

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Libur Natal dan Tahun Baru menjadi momentum bagi masyarakat untuk mengunjungi sejumlah objek wisata.

Begitupun bagi pengelola, yang menjadikan momen akhir tahun ini sebagai high season, kaitannya dengan tingkat kunjungan wisatawan.

Seperti di Desa Wisata Penglipuran, I Nengah Moneng selaku Pengelola Desa Wisata Penglipuran, Jumat (25/12/2020) menyebut rata-rata tingkat kunjungan wisatawan mengalami peningkatan sejak awal dibuka tanggal 17 Oktober lalu.

Baca juga: GP Ansor Karangasem Distribusikan Ribuan APD dan Alat Kesehatan

Baca juga: DPRD Buleleng Bakal Bahas 18 Ranperda Tahun Depan, 4 di Antaranya Ranperda Inisiatif

Baca juga: Cuti Bersama Nataru, Pemkot Denpasar Perketat Pemberian Cuti Pegawai

Dari awalnya rata-rata tingkat kunjungan 100 hingga 150 orang per hari, kini pada hari normal berada di angka 350 hingga 400 per hari.

Begitupun pada libur Natal ini, Moneng menyebut rata-rata jumlah kunjungan berkisar di angka 500 hingga 700 orang per hari.

Jumlah tersebut bahkan diprediksi kembali mengalami lonjakan pada perayaan tahun baru 2021.

“Kemungkinan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 1 Januari 2021, tingkat kunjungannya rata-rata 1000 hingga 1500 orang per hari,” ucapnya.

Baca juga: Update Covid-19 di Kota Denpasar, Positif : 12 Orang, Sembuh : 14 Orang, Meninggal : 1 Orang

Baca juga: Gedung Baru RSD Mangusada Hampir Rampung, Dirut Belum Pastikan Kapan Akan Beroperasi

Baca juga: Kronologi Kadek Redi Kehilangan Uang Rp 94 Juta di Jalanan Baturiti, Uang Tercecer Gara-gara Ini

Moneng tidak memungkiri jika jelang akhir tahun 2020 ini, tingkat kunjungan wisatawan ke Desa Penglipuran cenderung mengalami penurunan.

Salah satunya akibat merebaknya Covid-19 pada Maret 2020 lalu, yang sempat memaksa desa dengan peringkat ketiga terbersih di dunia itu tutup sekitar enam bulan.

Pun demikian, acara tahunan nasional Penglipuran Village Festival ke-VIII yang dijadwalkan tiap pertengahan Desember hingga akhir Desember juga batal diselenggarakan.

Baca juga: Wacana Swab/Rapid Test Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Dinas Pendidikan Klungkung Masih Koordinasi

Baca juga: Polres Jembrana Pantau Lima Gereja dari Pekutatan hingga Melaya

Baca juga: Polsek Blahbatuh Ringkus Jambret yang Beraksi di Wanayu

“Hal ini terkait dengan adanya surat edaran gubernur yang tidak memperbolehkan melaksanakan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Kita juga tidak ingin menjadi warga kami memiliki potensi risiko tinggi, karena festival tentunya menyebabkan keramaian."

"Oleh sebab itu Festival Penglipuran ditunda untuk dilaksanakan kembali pada Desember 2021. Kita juga sudah sampaikan penundaan ini kepada kementerian,” tandasnya.

Sementara itu, Kapolres Bangli, AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan beserta sejumlah rombongan dari Kodim 1626/Bangli, Kejaksaan Bangli serta Polda Bali melakukan pengecekan pada objek wisata Penglipuran, dan objek wisata di Kintamani.

Kegiatan tersebut dilakukan pasca cek situasi dan pengamanan gereja, Jumat (25/12/2020).

Dalam kesempatan tersebut kapolres memberikan imbauan kepada para pengunjung objek wisata untuk tetap menerapkan protokol Kesehatan.

Pihaknya juga tetap mewanti-wanti para anggota yang melaksanakan pengamanan, untuk tetap melakukan pendisiplinan protokol kesehatan kepada para pengunjung objek wisata sehingga tidak menimbulkan klaster baru. (*)

Berita Terkini