TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Pratima di Pura Penataran Rambut Siwi, Banjar Tegak Gede, Desa Yehembang Kangin Kecamatan Mendoyo, diduga dibobol maling.
Sebab, pratima tersebut raib alias tidak ada lagi di tempat penyimpanannya.
Tak hanya pratima, 9 senjata Nawa Sanga di gedong busana juga hilang.
Hal ini kemudian membuat heboh warga setempat pada Senin (4/1/2021) kemarin.
Petugas Situs Purbakala Pura Penataran Rambut Siwi, I Gusti Agung Ketut Pariadi mengatakan, pencurian diketahui sekitar pukul 08.00 Wita.
Saat itu dia hendak melaksanakan pemantauan di areal pura.
Ia masuk ke pura melalui pintu utama dengan kondisi masih terkunci.
Barulah saat bersih-bersih dia mendapati meru gedong yang biasanya dalam keadaan terkunci sudah rusak.
Baca juga: Polres Tabanan Rilis Akhir Tahun, Angka Kriminal Tinggi, 2 Kasus Pencurian Pratima Belum Terungkap
Baca juga: Dua Pura di Blahkiuh Badung Diobok-obok Maling, Sejumlah Pratima dan Prerai Berlapis Emas Raib
Baca juga: PHDI Bali: Pergub Pelindungan Pura, Pratima dan Simbol Keagamaan Memuat Sanksi Sekala dan Niskala
“Jadi kondisi di meru gedong gemboknya sudah rusak. Karena panik saya melaporkan kejadian itu ke kelian Pengempon,” ucapnya, Selasa (5/1/2021).
Pariadi menuturkan, Gedong Ulun Danu yang merupakan Gedong Simpen Dewa Ayu Manik Mas Meketel didapati dalam kondisi terbuka dan tidak dikunci.
Kemudian, ia melihat daksina linggih berceceran dan juga gedong penyimpanan wastra (busana) gemboknya dirusak orang.
Dirinya langsung menghubungi Kelihan Pengempon Pura Rambutsiwi Gusti Made Sedana dan Mangku Pura Penataran Rambutsiwi Mangku Ketut Gayada.
Atas kejadian tersebut pengempon pura langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Mendoyo dilanjutkan ke Sat Reskrim Polres Jembrana.
“Akhirnya bersama-sama melaporkan, kejadian itu ke pihak Satreskrim Polres Jembrana,” jelasnya.
Terpisah, Kasatreskrim Polres Jembrana, AKP Yogie Pramagita membenarkan hal tersebut.