Adapun pelaku berhasil membawa kabur 3 buah bunga emas yang terdiri dari 1 bentuk pucuk dan 2 bentuk biasa, 2 buah keris eluk 5 dan semua barang yang berada di Gedong Ulun Danu.
Sedangkan di gedong busana, pelaku berhasil mengambil 9 senjata Nawa Sanga yang berbahan kuningan raib.
Sementara untuk kerugian belum bisa ditafsirkan.
“Ya benar masih kami lakukan penyelidikan. Kemarin sudah dilakukan olah TKP,” bebernya.
Pernah Terjadi di Blahkiuh
Pencurian pratima sebelumnya juga pernah terjadi di Kabupaten Badung.
Pratima dan prerai berlapis emas di Pura Penataran Desa Blahkiuh dan Pura Pasek Gelgel Desa Blahkiuh digasak maling dan diketahui oleh warga pada Selasa (8/12/2020) lalu.
Hilangnya pratima pertama kali diketahui oleh salah seorang warga Blahkiuh yang bernama I Putu Jagra (57).
Ia menceritakan, sekitar pukul 05.30 wita hendak berniat mencari bunga kamboja.
Saat memasuki areal pura, Jagra kaget melihat pintu tempat penyimpanan pratima dalam kondisi berantakan.
"Pintu pelinggih gedong telah terbuka dan rusak di Pura Penataran Blahkiuh. Aksi pencurian kami perkirakan dilakukan pada Senin malam atau Selasa dini hari," ujarnya kepada aparat kepolisian.
Dari hasil pemeriksaan, ternyata ada dua pura yang dibobol maling yaitu Pura Penataran Blahkiuh dan Pura Pasek Gelgel Blahkiuh.
Kapolsek Abiansemal Kompol Drs I Made Suparta menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, barang yang hilang yakni pratima bentuk patung dan soca, empat prerai lapis emas dan satu buah cincin warna keemasan.
"Semua ini hilang di pura Penataran. Namun untuk di Pura Kawitan Pasek Gelgel tidak ditemukan kehilangan barang maupun pratima, namun pintu gedong dirusak dan isi dalam diacak pelaku," bebernya.
Kerugian yang ditimbulkan dari aksi pencurian ini ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
"Kerugian bisa melebihi itu, karena secara agama Hindu warga harus menyucikan pura kembali setelah diobrak-abrik maling. Namun kami berharap bisa cepat kami tangkap, mohon doanya," Kapolsek Abiansemal. (*)