Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sampah di sungai dan drainase masih menjadi masalah di Denpasar.
Dalam sehari, Dinas PUPR Kota Denpasar mengangkut sebanyak 2 ton sampah selama musim hujan ini.
Bahkan, 60 persen dari sampah yang diangkut tersebut merupakan sampah plastik.
Petugas pun kewalahan untuk mengangkut dan membersihkan sampah.
Kepala Dinas PUPR Kota Denpasar, I Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta mengatakan, selama musim penghujan kawasan sungai, drainase sekunder dan tersier selalu mengalami sumbatan.
Baca juga: Hanya 6 Desa di Denpasar yang Bisa Melakukan Pengolahan Sampah Menjadi Kompos
Baca juga: 20 Desa di Tabanan Usulkan Pembangunan TPS 3R, Gencarkan Pengolahan Sampah Berbasis Desa
Baca juga: Buang Sampah Sembarangan, 10 Orang Diamankan Petugas di Desa Dauh Puri Kaja Denpasar
“Hal itu menyebabkan air meluap dan menggenangi beberapa wilayah Kota Denpasar. Apalagi, curah hujan terlalu tinggi menyebabkan air meluap,” kata Jimmy, Senin, 18 Januari 2021.
Bahkan ia mengatakan, setiap hujan, sampah ini akan meluber bahkan hingga ke jalan raya.
Ia mengatakan, selain sampah kiriman, sampah rumah tangga warga Kota Denpasar juga muncul karena masyarakat yang kurang taat membuang sampah.
Jimmy mengatakan, sampah-sampah tersebut muncul dari pemukiman yang padat penduduk seperti Wilayah Kecamatan Denpasar Selatan dan Kecamatan Denpasar Barat.
“Yang paling banyak diangkut merupakan sampah plastik. Dari total sampah, 60 persennya merupakan sampah plastik,” katanya.
Untuk penanganan sampah selama musim penghujan ini tim yang dikerahkan sebanyak 300 petugas.
Dalam bekerja, mereka dibagi ke dalam tiga shift yakni pagi, siang, dan malam dengan melibatkan 7 truk pengangkut sampah.
“Petugas kami merasa kewalahan saking terlalu banyaknya sampah yang ditangani setiap harinya,” katanya. (*)
Baca juga: Akibat Pandemi Covid-19, Tak Ada Lonjakan Sampah Saat Tahun Baru di Denpasar