Selama menjalin hubungan dekat dengan Julius, keduanya sempat bertemu sebanyak 3 kali.
Bandung, Salatiga, dan Bali menjadi saksi perjalanan cinta mereka.
Berbicara perjalanan kisah cinta, Julius dan Mersi tak ubahnya pasangan lainnya.
Mereka kerap diterpa prahara hubungan karena perbedaan pendapat, egoisme.
Namun hal itu dapat mereka tangkal dengan kekuatan cinta berdua.
"Berantem pernah, ada karena beda pendapat, egois, tapi Puji Tuhan bisa dikontrol," beber perempuan yang segera menginjak usia 28 tahun itu.
Mulai sekarang, Mersi telah keluar dari pekerjaannya di Bandung dan ikut suami, nahkoda cintanya di Bali.
Julius pria kelahiran 18 September 1988 itu juga mengisahkan singkat perjalanan hidupnya yang mengalami kebutaan penuh ini.
Julius yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara itu memang awalnya terlahir secara normal seperti bayi-bayi lainnya.
Namun saat menginjak usia tahun ke-2, Julius mengalami sakit kejang demam atau dikenal dengan step.
Dari situlah kemudian Julius divonis mengalami kebutaan.
"Saat itu saya masih kecil, jadi merasa biasa saja, seiring berjalannya waktu, saya merasakan tidak seperti orang lain, rasanya beda. Tapi rasa itu seketika hilang saat saya bermain dengan teman-teman. Tapi ketika berdiam diri di rumah, saya merasa sendiri. Tapi Tuhan Yesus selalu menguatkan saya hingga detik ini," ungkap alumnus SLB Negeri 1 Denpasar Yayasan Pendidikan Dria Raba itu.
Julius pandai bermain musik, ia memiliki bakat anugerah dari Tuhan yang terus ia asah hingga sekarang.
Julius mendapat pemasukan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dari hasil bermain musik di sebuah restoran di Denpasar.
Selain itu, lagi-lagi Julius dengan kebutuhan khususnya mendapat berkat dari Tuhan.