Corona di Bali

Banjar Tengah Sesetan Denpasar Gelar Sidak Prokes dan Razia Perut Lapar, PPKM Tak Identik Soal Denda

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaksanaan razia prokes dan razia perut lapar di Banjar Tengah Sesetan Denpasar, Bali, Senin 1 Februari 2021

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Selama ini, razia protokol kesehatan (prokes) selalu identik dengan denda dan sanksi administrasi bagi pelanggarnya.

Namun ada hal unik yang dilakukan oleh Banjar Tengah, Kelurahan Sesetan Denpasar, Bali.

Tak hanya menggelar razia prokes, namun juga melakukan razia perut lapar.

Kepala Lingkungan Banjar Tengah, Sesetan, Gede Hendra Tirtana mengatakan razia prokes yang dibarengi dengan razia perut lapar ini digelar mulai 20 Januari 2021 lalu.

Masih Bandel, 18 Orang Melanggar Protokol Kesehatan Terjaring Razia di Sesetan Denpasar Bali

Tim Gabungan Gelar Razia Prokes di Kelurahan Padangsambian Denpasar Bali, 8 Orang Terjaring

9 Pelanggar Prokes Terjaring Razia di Pemecutan Kaja Denpasar, 7 Orang Didenda

Setiap harinya, dibagikan sebanyak 70 hingga 100 bungkus nasi.

“Aksi ini rutin kami gelar setiap hari sejak tanggal 20 Januari lalu. Kami usahakan bisa dilakukan hingga 18 Februari mendatang, saat akhir pelaksanaan PPKM,” katanya Senin, 1 Februari 2021.

Untuk nasi yang dibagikan tersebut berasal dari donasi pengusaha maupun prajuru banjar yang ada di lingkungan Banjar Tengah.

Oknum PNS Ini Terjaring Razia saat PPKM, Mabuk Bersama Lady Escort di Tempat Karaoke

17 Orang Terjaring Razia Masker di Pemecutan Kaja Denpasar

“Awalnya lima hari pertama kami mengandalkan punia yang diberikan oleh warga. Selanjutnya, beberapa pengusaha mulai tertarik dengan apa yang kami lakukan dan ikut memberikan donasi,” katanya.

Ia menambahkan, digelarnya razia perut lapar di sela-sela sidak prokes ini adalah untuk menunjukkan sisi humanis dari PPKM.

Bahwa PPKM tak hanya identik dengan denda bagi yang tak mengenakan masker.

“Ketika diterapkan PPKM ini apalagi ada pembatasan jam operasional kan banyak polemik di bawah. Sehingga kami ambil kesimpulan lebih baik lakukan aksi sosial. Bahwa petugas PPKM tidak hanya memberikan sanksi atau menegur dengan kesan arogan, tapi juga melakukan aksi sosial,” katanya.

Ada sasaran pemberian nasi bungkus ini yakni pedagang, pemulung, petugas kebersihan, hingga sopir transportasi online yang juga terdampak pandemi Covid-19 yang melintas di depan balai Banjar Tengah.

Sementara itu, jika ada warga yang tak mengenakan masker, pihaknya akan memberikan teguran.

Tak hanya teguran, namun juga diberikan masker gratis dengan catatan pelanggar tak mengulangi lagi.

Halaman
12

Berita Terkini