Selain juga untuk mengetahui sebaran klaster di wilayah perkotaan.
Dasar dipilihnya Pasar Kidul Bangli sebagai sasaran, lanjut Suryadarma, karena perkembangan kasus virus corona tertinggi adalah di wilayah Kelurahan Kawan.
Hal ini mengingat Kelurahan Kawan merupakan pusat aktivitas masyarakat di Bangli.
“Di Kelurahan Kawan ini ada pasar, ada rumah sakit. Aktivitas-aktivitas masyarakat yang terpusat di kota, khususnya di wilayah Kelurahan Kawan inilah disinyalir menjadi penyebab kasus sebaran virus corona meningkat.
Sehingga kita coba mengambil sample di Pasar Kidul karena kebetulan besok juga merupakan hari Pasaran di Pasar Kidul Bangli (Kajeng). Kalau dari 10 sample misalnya 10nya positif, ya berarti harus diambil tindakan di pasar,” ujarnya.
Suryadarma menambahkan pasca dilakukan sample acak di Pasar Kidul, pihaknya akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Dinas Kesehatan Bangli.
Pihaknya berharap sample acak bisa dilakukan di tiap kecamatan, tertutama pusat-pusat keramaian.
Salah satunya tempat pariwisata hingga restoran.
“Target kita semakin banyak dilakukan sample acak di pusat keramaian, maka semakin banyak bahan informasi ataupun data untuk pengambilan langkah-langkah selanjutnya oleh pimpinan daerah selaku Kepala Satgas.
Mengenai waktu pelaksanaannya, tergantung dari kesiapan peralatan dan petugas dari dinas kesehatan.
Harapan kita dalam setiap sample acak minimal ada 10 alat rapid antigen,” tandasnya. (*)