TRIBUN-BALI.COM, BULELENG – Vaksinasi Covid-19 tahap pertama untuk tenaga kesehatan (nakes) di Buleleng hingga saat ini belum selesai dilaksanakan.
Ada sekitar 30 persen nakes, yang belum divaksin.
Hal ini disebut terjadi lantaran nakes tersebut masih sibuk merawat pasien, serta ada yang memiliki riwayat penyakit penyerta.
Sekda Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, vaksinasi tahap pertama untuk nakes ini ditargetkan selesai pada Senin 8 Februari 2021 mendatang.
Ia pun tidak menampik hingga saat ini ada kurang lebih 30 persen nakes yang belum divaksin.
Nakes tersebut rata-rata bekerja di RSUD Buleleng.
• Bio Farma Ubah Kemasan Sinovac, 11 Juta Bahan Baku Vaksin Tiba di Indonesia
• Tahap Pertama, 570 Vial Vaksin Disuntik ke Nakes dan Forkopimda di Jembrana
• Sudah Vaksin 5.000 Nakes di Tahap Pertama, Hari Ini Pejabat Pemkot Ikuti Vaksinasi Tahap Kedua
“Kalau nakes di Puskesmas sudah divaksin semua. Tinggal yang di RSUD saja ada yang belum, karena mereka kan juga harus kerja menerima pasien. Vaksinasi tidak bisa sekalian dilakukan."
"Jumlah nakes di RSUD kan banyak, ada ribuan orang. Targetnya juga vaksinasi tahap pertama untuk nakes ini sampai tanggal 8 nanti. Masih ada waktu,” ucapnya saat dikonfirmasi Kamis 4 Februari 2021.
Apabila vaksinasi tahap pertama ini selesai dilaksanakan, maka vaksinasi tahap ke dua untuk nakes dan pejabat akan dilanjutkan pada Rabu 10 Februari 2021.
Vaksin untuk tahap kedua ini kata Suyasa sudah tersedia, dan disimpan di Lab Dinkes Buleleng, yang terletak di jalan Serma Karma, Kecamatan Buleleng.
“Kebutuhan vaksin tahap pertama dan kedua kan sudah didistribusikan oleh provinsi sejak akhir Januari lalu. Buleleng dapat jatah 7.440 vial. Di tahap pertama disediakan sekitar 3.500an vial. Sisanya ya untuk vaksinasi tahap kedua. Vaksin untuk tahap ke dua itu masih tersimpan di Lab Dinkes,” terangnya.
Terpisah, Dirut RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha mengatakan, per Kamis (4/2) jumlah nakes yang sudah divaksin mencapai 920 orang.
Sementara yang belum divaksin berjumlah 270 orang. Selain karena ada beberapa yang masih sibuk merawat pasien, vaksinasi belum dapat dilakukan karena ada yang kontra indikasi.
Seperti dalam keadaan hamil, penyintas atau pernah terpapar covid, berusia lebih dari 60 tahun, diabetes, tekanan darah tinggi, serta mengalami nyeri sendi.
“Untuk yang tidak kontra indikasi dan yang komorbidnya sudah mulai stabil, akan divaksin besok (Jumat,red). Sementara yang dalam keadaan hamil dan penyintas, memang tidak bisa divaksin,” jelasnya.