Tahun Baru Imlek dianggap sebagai hari libur besar untuk orang Tionghoa dan memiliki pengaruh pada perayaan tahun baru di tetangga geografis Tiongkok
TRIBUNBALI-WIKI.COM - Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa.
Perayaan tahun baru imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh pada tanggal ke-15 (pada saat bulan purnama).
Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chúxī yang berarti "malam pergantian tahun".
Dirayakan di daerah dengan populasi suku Tionghoa, Tahun Baru Imlek dianggap sebagai hari libur besar untuk orang Tionghoa dan memiliki pengaruh pada perayaan tahun baru di tetangga geografis Tiongkok, serta budaya yang dengannya orang Tionghoa berinteraksi meluas.
Ini termasuk Korea, Mongolia, Nepal, Bhutan, Vietnam, dan Jepang (sebelum 1873).
• Kesepian Chinatown Akan Mewarnai Perayaan Imlek 2021 di Berbagai Negara di Dunia
• Penjualan Kue Mantau Khas Imlek Alami Penurunan, Nyoman Raba: Saya Baru Dapat Orderan Hari Ini
Di Daratan Tiongkok, Hong Kong, Makau, Taiwan, Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan negara-negara lain atau daerah dengan populasi suku Han yang signifikan, Tahun Baru Imlek juga dirayakan, dan telah menjadi bagian dari budaya tradisional dari negara-negara tersebut.
Sejarah
Berdasarkan catatan sejarah kalender Xiali digunakan pertama kali oleh dinasti Xia (2070 BCE-1600 BCE ), dan sistem penanggalan yang menjadi dasar untuk penanggalan kalender Xia konon dibuat oleh kaisar purba Huangdi atau kaisar Kuning.
Karena digunakan oleh dinasti Xia, maka penanggalan yang dibuat kaisar Kuning disebut Xiali.
Dan kita sering menyebutnya sebagai kalender atau penanggalan Imlek.
Tahun Imlek 2562 ini menunjukkan pengaruh Ruism atau yang lebih dikenal sebagai agama Khonghucu.
Pada masa dinasti Qing, Kang Youwei ( 1858-1927 ), seorang reformis Ruism menyarankan agar menggunakan Kongzi era yang dihitung dari tahun kelahiran Kongzi. Sedangkan Liu Shipei (1884-1919 ) menolak hal itu dan mengusulkan agar tahun kalender Tionghoa dihitung dari tahun kelahiran Huangdi.
Sebagian besar masyarakat Tionghoa di luar negeri dan penganut Taoisme lebih suka menggunakan penanggalan Huang Di karena Huang Di atau Kaisar Kuning ini dalam sejarah Tiongkok dianggap sebagai bapak bangsa etnis Han atau orang Tionghoa pada umumnya.
Dan para Taois menggunakan penanggalan Huang Di, karena dalam kepercayaan Taoisme kaisar Kuning ini adalah pembuka ajaran agama Tao.