TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Krangasem rencana memanfaatkan bekas pengerukan galiian C untuk pembuangan sampah organik/non organik.
Mengingat beberapa tempat akhir pembuangan sampah (TPA) di Kbupaten Karangasem hampir overload.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Karangaseem, I Gede Ngurah Yudiantara, mengungkapkan, rencana ini dipilih untuk mngantisipasi sampah di Karangasem.
Mengingt kiriman sampah dari Kota Amlapura dan sekitarnya menuju TPA banyak, meencapai seekitar 100 meter kubik tiap harinya.
• Keluarkan Menu Baru, Waroeng Steak & Shake Banjir Antusias dari Pelanggan
"TPA di Linggasana dan Butus sudah hampir overload. Rncananya kita gunakan bekas galian C. Kita koordinasi dulu dengan teman-teman yang puunya galian, terutama yang sudah dalam," ungkap Gede Ngurah Yudiantara, mantaan Kepala Diskominfo.
Ditambahkan, DLH juga berencana mengurangi penyediaan tong sampah di Kota Amlapura dengan tujuan mengurangi muatan sampah yang akan dikirim ke TPA. Petugas hanya akan tangani sampah yang tak bisa ditaangani. Seperti masker, bekas plastik, sampah yang tak bisa diolah.
"Untuk sampah yang bisa diolah, seperti daun, buah - buahan, dan lainnya suupaya diolah disumbernya. Atau bisa dimanfaatkan kembali dijadi pupuk ataau untuk eco enzyme," ujar Yudiantara, pejabat asal dari Kelurahaan Krangasem, Kec. Karangasem.
Pihaknya meminta agar semua masyarakat Kab. Karangasem ikut serta mensukseskan program pemerintah, sehingga Karangasem tidak lagi pusing memikirkan masalah sampah.
• DLHK Denpasar Asuransikan 50 Ribu Pohon, Meninggal Tertimpa Pohon Dapat Rp15 Juta
Desa Adat dihimbau membuat aturan teerkait persampahan, sehingga masyarakat mematuhi apa yang diaturkan.
Untuk diketahui, TPA Linggasana overload sudah dari tahun lalu.
Tak bisa menampung kiriman sampah dari Amlapura serta sekitarnya.
Sekarang pemerintah hanya menggunakan TPA di Butus yang kondisinya hampir oveerload. Mengingat luas TPA di Butus diperkirakan sekitad 1 hektare.
• Musim Penghujan, DLHK Denpasar Gencarkan Program Biopori, Sudah Ada 1000 Titik Biopori
Sampah yang dibuang ke TPA Butus beerasal dari Kota Amlapura dan sekitarnya.
Perhari sampah yang dikirim ke TPA Butus 100-120 meter kubik.
Diangkut dengn belasan kendaraan truk milik pemerintah.
Oleh karena itu maasyarakat diminta bisa pilah sampah untuk kurangi volume sampah. (*)