Menparekraf Sandiaga Berkantor di Bali

Inilah Program Sandiaga Pulihkan Pariwisata Bali, dari Stimulus Rp 9,9 T Hingga Padat Karya Rp 186 M

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno bersama Gubernur Bali I Wayan Koster melakukan pertemuan tertutup di rumah dinas Gubernur Bali, Kamis 11 Februari 2021.

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, kembali melaksanakan aktivitasnya dari Bali.

Menparekraf Sandiaga Uno berkantor di Bali selama tiga hari, 11-13 Februari 2021.

Sejumlah kegiatan sudah dilakukan Menparekraf Sandiaga di hari pertamanya berkantor di Bali, Kamis 11 Februari 2021.

Diawali pertemuan dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster, untuk membahas tindak lanjut program dan upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Bali yang terdampak signifikan oleh pandemi.

Menghadiri Rapat Kerja Daerah I PHRI Bali yang diadakan di Taman Dedari Restauran, Ubud, Gianyar.

Kemudian mengunjungi Kampung Bola Internasional dan DTW Pantai Pandawa di Desa Kutuh, Kuta Selatan, Badung, Kamis petang.

Untuk diketahui, pertumbuhan ekonomi Bali sebagai salah satu tulang punggung pariwisata Indonesia minus 9,3 persen secara kumulatif di tahun 2020, yang merupakan kontraksi terdalam bagi Provinsi Bali.

Hal ini pun jadi topik pembahasan Sandiaga saat bertemu Gubernur Bali di rumah jabatan gubernur di Jaya Saba.

"Kami melakukan pertemuan dan saya melaporkan serta membahas berbagai program dan upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali," kata Sandiaga Uno usai pertemuan.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati serta Ketua Umum Kadin yang juga sebagai Wakil Ketua Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Rosan P. Roeslani.

Baca Juga: Menteri Sandiaga Uno Ungkap Pasar Work dan School From Bali Paling Besar dari Jabodetabek 

Baca Juga: Dampingi Menparekraf di Bali, Kadin Nyatakan Siap Lakukan Vaksinasi Mandiri, Tapi Tak Pakai Sinovac 

Sandiaga yang mengenakan pakaian adat Bali berwarna merah marun lengkap dengan udeng, dalam pertemuan ini menyampaikan sejumlah program strategis untuk pemulihan pariwisata Bali.

Pertama adalah terkait program stimulus sebesar Rp 9,9 triliun yang sebelumnya diajukan Pemprov Bali kepada pemerintah pusat.

Menparekraf mengatakan, usulan program tersebut sudah disampaikan ke Menteri Keuangan dan juga Menko Bidang Perekonomian dan selanjutnya akan dibahas dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Progres pembahasan sedang berlangsung. Dalam pembahasan ini kita harapkan kebijakan bisa berpihak kepada Bali, karena Bali merupakan tulang punggung pariwisata kita yang sebelum pandemi tercatat menyumbangkan devisa sebesar 20 miliar dolar AS," ujar Sandiaga.

Menparekraf menjelaskan, stimulus tersebut akan disalurkan melalui skema pinjaman lunak jangka panjang dengan bunga di bawah KUR (Kredit Usaha Rakyat).

Pencairannya akan disalurkan melalui perbankan sehingga dapat menjangkau pelaku usaha maupun karyawan di sektor-sektor yang sangat terdampak.

"Penyaluran melalui perbankan ini agar aspek governance-nya bisa terjaga. Pak Gubernur ingin memastikan bahwa program ini berjalan sesuai dengan ketentuan dan perundangan-undangan dan memiliki tata kelola yang baik," jelasnya.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Kunjungi Desa Adat Kutuh, Badung, Bendesa Adat Langsung Beri Proposal 

Baca Juga: Kemenparekraf Canangkan Program Free Corridor, Kapan Akan Dimulai di Bali? 

Kemenparekraf bersama Pemerintah Provinsi Bali juga sedang merencanakan program padat karya senilai Rp 186 miliar yang akan direalisasikan di 177 desa wisata di Bali.

Diharapkan 15.000 pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif dapat terakomodir dalam program ini setiap harinya.

"Juga tadi ada pembahasan untuk pembangunan jogging track di Sanur, pembenahan destinasi-destinasi wisata di Ubud juga pengelolaan sampah di Klungkung, Kuta, dan beberapa destinasi lainnya yang diharapkan bisa membuka lapangan kerja seluas dan sebanyak-banyaknya," kata dia.

Dalam pertemuan ini membahas tindak lanjut usulan free Covid corridor yang saat ini sudah dalam tahap pembahasan akhir oleh Menteri Luar Negeri, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Kesehatan, dan juga Satgas Covid-19.

"Tadi juga dilaporkan terkait program vaksinasi gotong royong oleh industri. Berita baiknya, Bali akan diprioritaskan dalam program penyelenggaraan vaksin ini dan mudah-mudahan bisa dieksekusi dalam beberapa minggu ke depan. Kita doakan pariwisata Bali bisa segera pulih, karena Bringing Back Tourism is Bringing Back Indonesian Economy," papar Sandiaga Uno.

Bisa Terealisasi 2021

Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atas dukungan yang begitu tinggi terhadap pemulihan pariwisata di Bali.

Koster berharap program pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali tersebut bisa direalisasikan di tahun 2021. Menurutnya, semakin cepat semakin baik agar napas para pelaku usaha bisa bangkit lagi.

"Terima kasih Pak Menteri yang dalam masa pandemi ini sudah berkali-kali berkunjung ke Bali, ini menunjukkan komitmen dan kepedulian yang sangat tinggi kepada pariwisata Bali. Kami berdiskusi serius untuk bisa menyelamatkan pariwisata Bali baik dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang," ucap Koster.

"Apa yang disampaikan tadi, poin-poinnya kami mendukung sepenuhnya dan memang merupakan aspirasi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali maupun sektor pendukung pariwisata," tandasnya. (*)

Berita Terkini